___
W
E
L
C
O
M
E
___"Kenapa?"
"Eh–astaga!" River berucap kaget.
Tiga orang lain yang mendengar kompak melempar tatapan aneh.
Brith mundur sedikit agar tidak terlalu dekat. Dia menatap lawan bicaranya, "Kenapa terkejut?"
Sebenarnya ia tahu apa yang dua orang asing tersebut bicarakan mengingat mereka sama-sama menggunakan bahasa Rusia. Hanya saja... topik itu sudah janggal sejak kalimat pertama.
"Kami harus mencari rekan kami, dia tersesat," jawab Lake.
River mengangguk.
"Astaga, bagaimana bisa? Sebenarnya apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Brith lagi.
Lake menghela napas. "Kami–"
"Kami dikirim untuk menyelamatkan kalian berdua, terharulah selagi sempat," sambar River.
Lake berdecak, kebiasaan River kadang memang menyebalkan. Pantas Chi Na hobi adu mulut dengannya.
Brith ber-oh sambil nyengir. Sedangkan Chela? Dia mengamati dengan seksama layar lebar tab yang dipegang Lake.
"Titik-titik itu apa?" Chela menunjuk tujuh titik warna hijau bergantian.
"Dua ini aku dan River. Lainnya adalah anggota kami."
"Kau bilang ada yang tersesat? Maka kau hanya perlu menemui salah satu titik itu, kan?" cetus Chela berpendapat.
Lake menghela napas, andai semudah itu. "Masalahnya, kami berdelapan. Titik ini hanya bertujuh."
Chela dan Brith saling menatap. Brith mengangkat bahu, kode bahwa yang ia tahu hanyalah sebatas yang diketahui Chela juga.
Plang
Suara keras tiba-tiba muncul dari suatu arah. Empat orang yang sedang berhadapan itu terperanjat, refleks siaga dan memasang mode siap tarung. Kecuali Chela tentunya. Gadis itu hanya sok-sokan mengangkat kepalan tangan dan menoleh ke kanan kiri dengan cemas.
"MATI KAU WANITA TUA!"
Teriakan berbahasa Rusia itu terdengar jelas hingga ke telinga mereka. Lake dan River sontak tercengang, saling melempar tatapan dengan arti sama.
Brith mengrenyit. Ada suara cempreng yang mengumpat dengan keras, dan itu terdengar tak jauh.
"Ayo ke sana!" Lake berseru secepat langkah kakinya yang berlari. River buru-buru mengikuti.
Chela membuka mulut hendak bertanya, tapi tangan Brith sudah menarik lengannya dan turut membawanya ke arah yang sama yang dituju oleh si duo water.
"What is going on here?"
Chela mengaduh, kakinya tersandung dan ia nyaris jatuh. Beruntung, tubuh tegap Brith mampu menahannya dan menariknya kembali untuk segera menyusul.
"I don't know. Tapi sepertinya darurat," jawab Brith.
.
.
.
Lima meter di depan Chela dan Brith yang terseok-seok~"Astaga, ulah apalagi yang bocah itu lakukan?" River bersuara dengan nafas terengah.
Mereka baru saja lari sejauh sepuluh meter ke kanan, lalu malah mendengar suara debuman keras dari arah kiri. Jadilah, mereka putar balik.
Chela dan Brith yang baru setengah jalan membelalakkan mata karena obyek yang mereka kejar malah kembali ke arah berlawanan, berpapasan dengan mereka yang nyaris mati kehabisan napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
FYS : C vs C [Slow Update]
Science Fiction[privat acak, follow me first] . . . . We will be enemies even to hell though_ ©