Just fight me

21 6 17
                                    

.
——
|| WELCOME ||
——
.
.
.


Chi Na mengetuk ujung sepatunya gelisah. Waktu terus berjalan seiring orang-orang Kvozde yang mulai kembali bergerak mencari keberadaan mereka. Dan apa yang sejauh ini telah mereka lakukan?

Tidak ada.

Lake sibuk dengan benda kesayangannya, mengotak-atik ria. River ikut-ikutan mengawasi dan berkomentar di sana sini. Brith hanya melamun tak jelas, begitupun dengan Chela.

Chi Na melirik jam tangannya. Pukul satu siang. Bukan hal bagus. Sementara misi mereka baru selesai separuh, mustahil ia bisa keluar dari tempat ini sebelum matahari tenggelam.

"Ada suara."

River berbalik, memberitahu. Brith segera pasang muka serius. Chela sedikit terperanjat, dan Chi Na memilih segera mendekat.

"Kvozde?" bisik Chi Na.

"Mungkin."

River menoleh ke arah Lake yang masih bekerja sambil mengisi daya tab. "Masih lama?" tanyanya.

Lake mendongak. "Aku menemukan sesuatu yang aneh."

"Aneh bagaimana?" Chi Na bertanya tak sabar.

"Ssstttt." River meletakkan jari telunjuk di depan bibir Chi Na. Sambil mendorong gadis itu mundur, ia memasang telinga baik-baik. Mendengarkan semua suara dengan teliti.

"Pergilah," celetuk Chi Na tiba-tiba.

River berdecak dengan mata mendelik. Enak saja agen junior ini memerintahkannya.

Chela mendatangi Brith yang terpaut jarak dua meter darinya. Menjauhkan moncong senjata, ia berujar, "Apa ada masalah?"

"Sepertinya ada pasukan yang bergerak kemari."

"Ouh, shit..." umpat Chela lirih.

River segera menyusun rencana. Dia menempatkan diri untuk bersama Chi Na dan Chela, pergi mencari tempat yang bagus untuk membuat keributan. Sementara Brith akan tetap tinggal di ruangan itu sampai Lake selesai dengan urusannya.

"Baiklah, ayo anak-anak!"

River memimpin dua gadis itu untuk mengikutinya. Mereka menaiki tangga di sisi lain ruangan. Tidak terlalu tinggi, mungkin hanya sekitar belasan anak tangga. Mereka pun tiba di area yang lebih terbuka.

Sebuah lorong dengan tiga sisi dari kaca. Pemandangan yang disajikan pun berbeda dari ruangan lain. Tempat itu lebih banyak unsur airnya. Seperti terowongan di dalam laut, semua sisi dipenuhi dengan ikan-ikan yang berenang bebas.

"Wowww, kenapa Kvozde membangun markasnya seperti ini?" Chi Na berucap kagum.

"Tampak seperti taman wisata, bukan markas mafia," kata Chela, beropini.

"Kurasa mereka meminimalkan tingkat stres para karyawan dengan lingkungan kerja yang bagus." Kali ini River yang bersuara.

Tiga orang bersenjata itu sama-sama mendongak. Di atas mereka, dibatasi oleh kaca tebal yang jernih, puluhan ikan warna-warni berkerumun.

Segerombol ikan itu kemudian bubar kala seekor ikan pari manta besar menerjang. Ikan pari itu berputar dengan anggun, seolah sedang memperlihatkan kepada tiga manusia di bawahnya bahwa ia adalah salah satu makhluk air yang memesona.

River menggeleng sekali lalu segera menghentikan acara kagumnya terhadap binatang laut itu. "Ayo cepat!"

Tiga orang itu kemudian berlari. Bertemu dengan ujung koridor, sial sekali mereka juga harus bertemu dengan pasukan Kvozde.

FYS : C vs C [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang