"Sekarang!"
Suara keras itu mendadak lolos dari bibir River.
Orang-orang Kvozde terkesiap.
Chela dengan kilat melempar sebuah benda sebesar bola kasti ke langit-langit lorong. Bola itu langsung menyemburkan asap tebal berwarna putih keabuan. Udara bersih langsung berubah jadi kabut dalam satu detik.
"Awas!"
"Serang mereka!"
Tahu keadaan, Chela langsung merapat ke tembok dan berjongkok.
"Uhuk, uhuk!"
"Jangan dihirup!"
Brith dan River maju. Sambil menahan napas, mereka menghajar setiap anggota Kvozde tanpa terkecuali. Orang-orang itu masih separuh kaget. Linglung, mata mereka juga tak bisa melihat dengan jelas.
Karena itu, dengan insting menyelamatkan diri sendiri, mereka asal melepas tembakan.
Dor dor dor dor
Belasan peluru menerjang ganas. River memukul salah satu lawan terdekat.
Bugh bugh
Ia berhasil melumpuhkannya. Menjadikan orang itu sebagai tameng, River menembak musuh lain dengan senjata yang sama.
Dor dor dor dor
Orang-orang itu berjatuhan. Saat ada peluru yang datang, maka akan dihadang oleh tubuh anggota Kvozde yang dipegang River. Walau terciprat darah di sekujur badan, itu bukanlah masalah karena ia tidak kena.
Brith ikutan membantu. Ia mengambil senjata yang tergeletak di lantai dan mulai menembak.
Dor dor dor dor
Sisi lorong itu kini telah bersih, hanya menyisakan belasan mayat baru.
Di sisi lain....
"Sekarang!"
Saat River mengucapkan satu kata itu, Chi Na menarik pistol dari balik jaketnya. Begitu asap menyebar dengan cepat, ia segera menarik pelatuk dan melesatkan peluru ke orang-orang Kvozde yang ada di dekatnya.
Dor dor dor dor dor
Lima orang tumbang dengan posisi luka yang nyaris sama. Area kepala.
Chi Na memutar diri, namun prajurit Kvozde yang tepat ada di belakang sana lebih sigap. Orang itu menembak tangan Chi Na. Tidak mengenai kulit, namun peluru itu tepat menyerempet senjatanya.
Pistol Chi Na hancur. Peluru di dalamnya berjatuhan di lantai. Menciptakan suara berdenting yang sedikit ngilu.
"Akhhh!"
Chi Na menunduk, di waktu itu seseorang tiba-tiba melesat dari samping badannya. Orang itu menghajar tanpa belas kasih terhadap sisa anggota Kvozde yang masih berdiri.
"Keren!" seru Chi Na.
Lake menepuk kedua tangan, berbalik dengan ekspresi seolah tak terjadi apa-apa.
"Aman?" River berseru.
Chi Na menengok ke arah lain. Posisinya dan River terpaut jarak lima meter. Tersenyum menang, ia memberi jempol.
"Wah, lumayan juga. Setidaknya otakmu tidak lemot," celetuk Chi Na saat melewati Chela.
Chela berdecak.
Saat Chi Na menanyakan soal persediaan senjata pada River, di saat itu juga Lake memberi kode pada Chela untuk melakukan sesuatu.
Chi Na mengalihkan sedikit fokus orang-orang Kvozde dengan ocehan tak mutunya. Lalu Brith yang kebetulan ada di posisi paling jauh dari pengawasan membuka resleting tas River.
KAMU SEDANG MEMBACA
FYS : C vs C [Slow Update]
Science Fiction[privat acak, follow me first] . . . . We will be enemies even to hell though_ ©