Pagi ini Jinhwan pergi ke Brisbane dengan mobil bersama Junhoe. Niat awal mereka pergi adalah untuk membicarakan semua hal yang sudah terjadi. Guna menghindari teriakkan dan gangguan dari Chanwoo, Felix juga Changbin, Jinhwan memutuskan untuk pergi ke Brisbane. Toh, mereka memang butuh ketenangan untuk berbicara berdua.
Rencananya mereka akan pergi ke Gold Coast Hinterland untuk mendapatkan suasana damai. Berkendara dengan ditemani alunan senandung lagu Jar of Hearts milik Christina Perri, membuat Jinhwan ikut menyanyikan bait demi bait dari lagu itu tanpa sadar.
"Dear, it took so long, just to feel alright." Jinhwan menggumam, tetapi matanya masih fokus pada jalanan panjang di depannya. Sesekali dia melirik kaca spion lalu kembali menatap ke depan.
Jinhwan tahu betul jika June tengah menatapnya tetapi dia mencoba tak acuh, "I wish, that I had missed the first time that we kissed."
"Cause you broke all your promises." Bersamaan dengan itu Jinhwan menoleh pada June, menatap tepat di mata laki-laki yang pernah mengisi harinya.
"Maaf."
Jinhwan mengukir senyum tipis, "Tidak apa-apa. Aku sudah baik-baik saja sekarang."
Mobil diisi keheningan setelah Jinhwan mengatakan hal itu. Bahkan sampai mereka tiba di tujuan, hanya lagu yang terputar secara random yang mengisi hening.
■
■
■
Mereka duduk berdampingan menghadap pada luasnya air pantai. Kacamata hitam bertengger di hidung Jinhwan yang menghalau panasnya sinar matahari pagi itu. Kedua tangan menyangga tubuhnya di belakang dengan kaki yang menjulur ke depan. Menikmati panas matahari yang menyapa tubuhnya. Di sebelahnya June duduk dengan kaki tertekuk, kedua tangan menyilang memeluk kaki.
Keduanya masih membisu, menikmati angin pagi yang tidak terlalu kencang. Pantai Surfers Paradise terlihat senggang pagi itu. Maklum, itu bukan hari libur jadi tidak banyak yang mengunjungi pantai. Suara deburan ombak menjadi pengisi keheningan. Terdengar menenangkan dan membuat damai.
Jinhwan menarik napas dalam-dalam sambil memejamkan mata di balik kacamata hitam yang dia kenakan. Lengan atasnya bersentuhan langsung dengan lengan atas June, sesekali bergesek halus yang membuat darah berdesir ke seluruh tubuh.
Baik Jinhwan maupun June larut dalam keheningan, sibuk menikmati keadaan damai diantara mereka. Lupa akan tujuan awal pergi jauh dari apartemen, lupa akan sesuatu yang harus mereka bicarakan karena terlalu menikmati apa yang tersaji di hadapan.
Beberapa anak kecil berlarian di depan mereka, sibuk bermain air dan saling membasahi tubuh temannya. Jinhwan terkekeh melihat pemandangan itu. Jauh di lubuk hatinya dia menginginkan agar dirinya bisa kembali ke masa kanak-kanak. Masa yang jauh dari kata pusing memikirkan masa depan, masa yang penuh kasih sayang, masa yang selalu membuatnya tertawa tanpa beban.
Namun kenyataan justru menamparnya, dia ada di sini sekarang dengan tubuh dan pikiran orang dewasa yang dia punya.
"Apa yang ingin kau ketahui dariku?"
Tanpa menoleh sedikit pun Jinhwan tahu bahwa June berbicara padanya. Masih dengan mata yang memandang jauh pada hamparan air yang begitu luas, Jinhwan menjawab seringan bulu, "Semuanya. Apa yang tidak aku ketahui tapi kau tahu semuanya."
Suara debur ombak terdengar halus mendamaikan. "Aku bercerai dengan Yuwen setelah kami kehilangan calon bayi untuk kedua kalinya."
Semilir angin menerbangkan rambut mereka berdua dengan halus, sedikit membuat rambut menjadi berantakan. "Yuwen menceritakan hal itu padaku tempo lalu." Balas Jinhwan ringan. Dia ingat betul Yuwen pernah membicarakan hal itu sebelumnya
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNHWAN - [Amore] SEGRETO[✔]
FanfictionJune dan Jinhwan terlibat dalam hubungan terlarang. Ketika hubungan keduanya berjalan semakin jauh, Yuwen mengetahui semuanya.