19

147 25 19
                                    

Tangan kanannya bergerak cekatan membalik dua buah telur mata sapi di atas teflon, sedangkan tangan kirinya meraih sebuah piring yang tersimpan tak jauh darinya. Pagi harinya selalu disibukkan dengan membuat sarapan untuknya dan sang adik bungsu. June tidak pernah membayangkan jika dia akan berada di posisi ini sekarang.

"Memangnya kau tidak sekolah?"

June menoleh begitu suara Chanwoo terdengar. Dia melihat adik bungsunya itu sedang melakukan panggilan video dengan seseorang. Tanpa sadar June mendengus jengkel, ini masih pagi dan Chanwoo sudah disibukkan dengan ponsel sialan itu. Bukannya membantunya membuat sarapan, anak itu malah asik dengan ponsel.

"Aku membolos."

Suara berat itu terdengar tidak asing. June sudah beberapa kali mendengar suara berat itu karena Chanwoo sering kali melakukan panggilan dengan si pemilik suara berat. Yang sampai sekarang pun dia tidak tahu siapa pemilik suara berat itu.

"Jinhwan hyung, kenapa kau membiarkan anak itu membolos?"

Oh dia sedang melakukan panggilan video dengan Jinhwan. June membatin.

Jinhwan ya... Apa kabar dia sekarang? Sejak kepindahan Jinhwan ke Australia sepuluh bulan yang lalu, June sama sekali tidak mendapatkan berita apapun darinya. Laki-laki yang pernah mengisi harinya selama bertahun-tahun itu seolah menghilang tanpa jejak dan tidak membiarkan dia untuk mengetahui sedikit tentangnya. Jinhwan benar-benar menghindarinya.

"Dia berbohong, Chanwoo. Mana mungkin dia membolos."

Jinhwan... kenapa suara laki-laki itu tidak berubah sama sekali? Apa wajahnya masih sama seperti dulu?

Namun tiba-tiba perasaan takut mulai muncul dalam diri June. Jika sekarang Chanwoo sedang bertukar panggilan dengan Jinhwan, maka pemilik suara berat itu kekasih Jinhwan yang baru?

"Hari ini Changbin sakit, jadi aku tetap di apartemen untuk mengurusnya."

Suara berat itu kembali terdengar membuat June menajamkan pendengarannya. Ada nama lain yang disebut hingga membuatnya lebih waspada. Apa yang bernama Changbin justru kekasih baru Jinhwan?

"Changbin hyung sakit?"

Oh bahkan Chanwoo sudah akrab dengan seseorang yang bernama Changbin?

"Iya, demam biasa tapi kau kan tahu kalau dia orangnya manja sekali."

June masih memasang telinga dengan kedua tangan yang sibuk memindahkan piring berisi telur goreng ke atas meja makan. Dia sempat melempar senyum tipis saat Chanwoo menatapnya dan mengucapkan terima kasih dengan lirih.

"Kau belum berangkat sekolah, Chanwoo?"

Kini kembali terdengar suara Jinhwan.

"Belum, hyung. June hyung masih menyiapkan sarapan."

Terjadi hening beberapa saat dan June cukup penasaran dengan reaksi Jinhwan di seberang sana. Sampai—

"Oh? June yang memasak?"

Nadanya terdengar canggung dan June benci itu.

"Iya. Hyung mau berbicara dengan June hyung?"

June sukses membelalakkan matanya mendengar perkataan Chanwoo barusan. Dia menggelengkan kepalanya ribut. Merasa tidak nyaman dengan tawaran Chanwoo. Baru saja dia akan melayangkan penolakan tapi suara Jinhwan kembali terdengar.

"Boleh. Sudah berapa lama aku tidak melihat June? Kau tahu, hyungmu ini, rindu."

Ponsel di tangan Chanwoo berpindah menjadi padanya. Dengan senyum kaku, June mencoba menyapa Jinhwan di seberang sana. Laki-laki itu tidak berubah sedikit pun. Masih terlihat manis dan menggemaskan seperti dulu. June bahkan tertegun dibuatnya.

JUNHWAN - [Amore] SEGRETO[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang