"Hyung, boleh ya aku memakai mobilmu? Jadi kau tidak perlu mengantar-jemputku."
Sore itu, ketika Jinhwan menjemput Yugyeom di kantornya, Yugyeom langsung membuka percakapan dengan meminta dibelikan mobil baru. Tentu saja langsung ditolak oleh Jinhwan. Jinhwan tidak se-kaya itu untuk membelikan mobil baru pada Yugyeom.
Alhasil karena tidak berhasil membujuk Jinhwan untuk membelikannya mobil baru, Yugyeom meminta untuk memakai mobil Jinhwan.
"Mobil yang mana? Yang ini?" tanya Jinhwan sambil melirik kaca spion kirinya. "Tidak bisa kalau yang ini. Aku tidak akan memberikan mobil ini pada siapa pun." Tolak Jinhwan dengan tegas.
Yugyeom yang sedang memperhatikan jalanan hanya bisa merengut. Padahal mobil yang kini sedang dia tumpangi ini adalah mobil favoritnya. Tapi apa mau dikata, mobil ini juga merupakan favorit Jinhwan. Mana mungkin kakaknya itu mau memberikan mobil ini padanya.
"Pakai yang lain saja. Jangan coba-coba mencuri kunci mobil ini."
Sebenarnya alasan tidak perlu mengantar-jemput adalah kebohongan, Yugyeom hanya ingin bebas untuk memakai mobil dan bisa dengan mudah pergi ke mana-mana. Berkencan, mungkin?
"Aku sudah pernah bilang padamu jika Chanwoo punya kekasih kan? Ku harap kau ingat itu."
Yugyeom mendengus. Memangnya kenapa kalau Chanwoo memiliki kekasih?
"Aku tahu apa yang ada di dalam kepalamu itu."
"Memangnya salah jika aku melakukan pendekatan pada Chanwoo? Aku bahkan tidak mendengar dari mulut Chanwoo langsung. Selama aku tidak mendengarnya langsung dari mulut Chanwoo, maka aku tidak akan berhenti."
Tanpa Yugyeom sadari, dia baru saja mengibarkan bendera perang pada Jinhwan.
■
June sedang menonton TV saat bel rumahnya berbunyi. Sebelum dia berdiri, Yuwen sudah lebih dulu melangkah menuju pintu utama. Kembali fokus pada tayangan di TV, June mengabaikan suara berisik di luar. Mungkin Jinhwan datang. Begitu pikirnya.
"June, ada Yugyeom di depan. Kau ada janji dengannya?"
June menoleh pada Yuwen yang berdiri di sampingnya, kening laki-laki itu berkerut. "Yugyeom?" tanpa menunggu jawaban Yuwen, June segera berdiri dan berjalan menuju pintu utama.
Yang ada dalam kepalanya kan Jinhwan, kenapa yang muncul betulan malah Yugyeom.
"Yugyeom?"
"Oh hyung. Maaf mengganggu malam-malam, aku hanya mencari Chanwoo."
"Duduk dulu." June mempersilakan Yugyeom untuk duduk di kursi yang terdapat di teras rumahnya. Dan dia mengambil duduk di samping Yugyeom. Mereka terhalang sebuah meja kecil sekarang. "Kenapa mencari Chanwoo?"
Di sebelahnya, Yugyeom terlihat gelisah. Anak itu bahkan beberapa kali terlihat meremas pahanya dengan gemas. "Itu... sebenarnya aku ingin mengajak Chanwoo keluar malam ini."
"Chanwoo tidak tinggal bersamaku. Dia tinggal bersama ayah dan ibu." Setelah berkata seperti itu, June menolehkan kepalanya ke arah pintu, dan berteriak sedikit kencang, "Yuwen, tolong buatkan kopi panas untukku dan Yugyeom."
"Eh hyung, tidak perlu." Tolak Yugyeom saat mendengar June meminta dibuatkan minum.
Walaupun Yuwen tidak menjawabnya, June yakin bahwa perempuan itu mendengar teriakkannya dan mungkin sekarang sedang membuatkan apa yang dia minta. "Tidak perlu sungkan, Yugi. Merokok tanpa kopi bukankah tidak enak?" tanya June sembari memberikan sekotak rokok pada Yugyeom.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNHWAN - [Amore] SEGRETO[✔]
FanfictionJune dan Jinhwan terlibat dalam hubungan terlarang. Ketika hubungan keduanya berjalan semakin jauh, Yuwen mengetahui semuanya.