Prologue

8.1K 495 14
                                    

Shanumi Elmira Azzahra menatap datar ke depan saat ia bertemu kembali dengan calon mantan suaminya di ruang persidangan. Ia melengos ketika Abram berjalan mendekat dan berhenti di hadapannya.

"Sha, tolong pikirin lagi keputusan kamu. Masih ada waktu sebelum semua terlambat. Aku gak mau pisah dari kamu." Pinta Abram pada Shanumi yang hanya ditanggapi dingin oleh wanita yang telah mengarungi biduk rumah tangga dengannya selama 3 tahun itu.

Shanumi tetap diam tak menjawab perkataan Abram, bahkan ia menepis tangan suaminya itu saat Abram berusaha meraihnya.

"Silahkan Anda bicara dengan pengacara Saya. Permisi." Ujar Shanumi dingin padanya dan berlalu.

Abram menggeram kesal karena usahanya belum membuahkan hasil. Ia benar-benar tak ingin bercerai namun ia juga tak mungkin meninggalkan Kartika yang kini tengah hamil anaknya.

"Sudahlah Bram, jangan kamu sibuk urusin mantan istri kamu itu. Pikirin perasaan Kartika yang hamil anak kamu!" Seru sang ibu dalang di balik perpisahannya dengan wanita yang di cintainya itu.

"Kalau aja Ibu gak ikut campur rumah tangga Abram, pasti aku dan Shanumi masih bersama." Jawabnya ketus dan pergi meninggalkan sang ibu yang terkejut dengan reaksi putra semata wayangnya.

"Semua ini gara-gara Shanumi anakku jadi membantah ucapanku!" Geramnya mencengkeram erat tas kecilnya.

* * *

"Dengan ini Saya nyatakan Saudara Abram Malik Iskandar bukan lagi suami dari Saudari Shanumi Elmira Azzahra!!" Kalimat tegas dari hakim ketua pengadilan Agama itu terucap bersamaan dengan bunyi ketukan palu sebanyak tiga kali.

Setelah ketukan palu terdengar, dengan mantap Shanumi berjalan meninggalkan ruang sidang bersama dengan pengacaranya. Sementara Abram duduk terpekur, tak dapat menerima kenyataan bila kini mereka telah berpisah sah secara hukum dan agama.

"Sha!! Tunggu Sha!!" Panggil Abram namun Shanumi tetap berjalan hingga dirinya menghilang bersama dengan mobil Honda Civic putih miliknya.

"Abram, sudah!! Jangan di kejar lagi! Sekarang kalian sudah sah bercerai dan kamu harus segera menikahi Kartika secara sah. Ibu gak mau cucu Ibu nantinya di cap anak haram hanya karena dia terlahir dari pernikahan sirri!" Ucap geram Ibunya.

"Minggu depan kalian akan menikah secara sah dan Ibu sudah atur semuanya." Ujar lagi sang Ibu kemudian berlalu dengan angkuh dan kipas di tangannya.

Abram mengusap wajahnya frustrasi. Ia tak habis pikir, bagaimana bisa Ibunya tega menjebaknya dengan mencampurkan minumannya dengan obat perangsang dan mengurung dirinya juga Kartika dalam satu kamar yang sama saat menghadiri pernikahan sepupu Shanumi di salah kamar hotel tempat pernikahan itu di laksanakan. Dan sialnya lagi Shanumi mendapati dirinya berada dalam satu selimut tanpa sehelai benang bersama Kartika yang ternyata masih perawan, karena terdapat noda darah di sprei ranjang hotel itu.

Dan setelah peristiwa itu mau tak mau Abram harus menikahi Kartika secara sirri begitu berita kehamilan ia terima. Keadaan semakin memburuk ketika surat gugatan cerai ia terima beserta foto pernikahan sirrinya dengan Kartika.

Ia meyakini itu adalah ulah Ibunya yang mengirimkan foto pernikahan sirrinya pada Shanumi.

Dan kini, status duda ia terima dan dalam hitungan hari ia akan kembali menikah dengan wanita pilihan Ibunya.






* * *





Tbc.

CLBK (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang