14

4.3K 304 15
                                    

Akhirnya hari yang di nantikan semua orang tiba terutama oleh Banyu. Karena hari ini dia akan mempersunting pujaan hatinya.

Banyu duduk di depan Penghulu dan juga Ananta dengan gugup. Ini adalah pernikahan pertamanya, wajar bila ia gugup.
Dalam hati ia terus merapalkan kalimat ijab dan kabul agar tak salah saat mengucapkannya nanti.

Tak di pungkiri bila dirinya benar-benar gugup terlihat dari beberapa kali diam-diam ia mengusap keringat di pelipis atau keningnya sembari menarik dan menghembuskan napasnya perlahan.

"Jangan gugup, tarik napas dalam-dalam." Bisik sang Ayah yang menjadi salah satu saksi di acara pernikahannya.

"Ini minum dulu." Dewa menyodorkan air mineral gelas padanya.

Ya, Dewa Kusumawardhana mantan dirut perusahaannya yang rela terbang kembali ke negara asal demi pernikahan sepupunya.

Sementara di kamar keadaan tak kalah bedanya. Shanumi yang mengenakan kebaya putih panjang sesuai dengan yang ia kenakan saat foto prewed duduk di temani oleh ibu, calon ibu mertua dan juga Maria.

"Gimana perasaan lo?" Tanya Maria padanya.

"Gugup." Jawabnya. Meski ini bukanlah pernikahan pertamanya namun kegugupan yang dulu pernah ia rasakan kini kembali menyapanya.

"Shanumi, terimakasih ya kamu sudah mau menerima Banyu untuk masuk dalam kehidupan kamu." Ujar Aryanti pada calon menantunya itu. Saking gugupnya sang calon pengantin hanya bisa tersenyum.

"Saya terima nikah dan kawinnya Shanumi Elmira Azzahra binti Ananta Pramudya Gunawan di bayar tunai!!" Suara lantang Banyu saat mengucapkan ijab kabul terdengar dengan jelas dan tegas dengan sekali ucap.

"Bagaimana para saksi? Sah?" Tanya Penghulu pada para saksi.

"SAH!!" Jawab saksi dan juga para tamu yang ikut menghadiri acara ijab itu dengan tegas dan juga lantang.

"Alhamdulillah!" Seru Penghulu dan juga yang lainnya begitu juga dengan Banyu yang mengusap wajahnya karena tugas pertamanya selesai hari ini.

"Istrinya boleh di panggil." Pinta Penghulu agar membawa Shanumi.

"Mba, yuk ke depan." Ucap Anggita yang akhirnya menerima keputusan Banyu dengan ikhlas. Ia mengabarkan bila ijab telah selesai dan Shanumi boleh keluar.

Shanumi yang berjalan di apit oleh ibu dan Ibu mertuanya dengan Anggita dan Maria di belakangnya nampak berjalan dengan anggun.

Ketegangan yang tadi di rasakan oleh Banyu mendadak hilang saat melihat wajah cantik wanita yang beberapa saat lalu telah resmi menjadi istrinya.

Mereka bertukar cincin dan berfoto berdua sambil menunjukkan buku nikah dan juga cincin kawin mereka sebagai simbol ikatan suci pernikahan.

Sore harinya dua sejoli itu bak raja dan ratu berdiri di atas pelaminan menerima tamu yang hadir untuk memberi selamat dan doa juga foto bersama.

Terlihat sepasang suami istri datang bersama menghampiri kedua pasangan itu.

Abram dan juga Kartika.

Mereka memberikan ucapan selamat yang diterima dengan senyum oleh kedua pasang pengantin baru itu.

"Selamat ya dan tolong jaga Shanumi." Ucap Abram tegas pada Banyu sambil menepuk pelan bahu lelaki itu yang disambut hangat oleh Banyu.

"Bahagia terus ya mbak." Ucap Kartika saat berpelukan dengan Shanumi yang di balas dengan pelukan tak kalah erat oleh Shanumi.

"Kamu juga ya. Yang sabar hadapin mas Abram." Bisiknya pada Kartika seolah ingin memberikan kekuatan dan juga dukungan pada istri dari mantan suaminya itu.

CLBK (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang