20

4.5K 245 5
                                    

Tinggal beberapa part lagi nih.
Masih ada yang menanti pasangan ElBa kah??

Yuk vote dan komennya yuk😊

Dah ah cekidot...!!

^ ^ ^



Minggu pagi dengan matahari bersinar juga suara burung bernyanyi menyapa Elmira dikala ia membuka matanya. Namun kembali sendu saat ia meraba sisi kanannya tak ada siapa-siapa disana. Bahkan sisi itu dingin.

Tiga hari sudah Banyu pergi ke KL karena ada pertemuan mengenai perusahaannya juga sekalian memantau cabang perusahaannya disana.

Elmira meraba meja nakas dan meraih ponselnya lalu membuka aplikasi hijau bergambar telepon. Ia memeriksa adakah chat dari sang suami untuknya.

Wajahnya kembali sendu karena tak ada satupun pesan yang di kirimkan untuknya. Bahkan chat terakhir Banyu dua malam lalu saat pria itu mengatakan dirinya telah tiba di kamar hotel tempatnya menginap. Harusnya hari ini suaminya tiba di tanah air, namun tak ada satupun berita tentang rencana kepulangannya.

Tak lama terdengar pintu di ketuk dan suara Mama terdengar memanggilnya.

"Sayang, Mama masuk ya?" Ujar Mama meminta izinnya.

"Iya Ma, masuk aja." Teriaknya dari dalam kamar.

Mama membawakannya sarapan bubur ayam juga susu hasilnya beserta potongan buah melon segar. Sejak kepergian Banyu ke KL Elmira seolah tak punya gairah. Tubuhnya yang biasa fit mendadak lemas tak bertenaga, bahkan sang bayi dalam perutnya juga ikut berontak. Sesekali ia merasakan pergerakan halus di dalam sana. Ini adalah pergerakan pertama bayinya setelah sang Papa pergi. Seolah mengerti kegundahan hati sang Mama.

"Gimana perasaan kamu Sayang? Masih lemas?" Tanya Mama sambil memberikan susu hamil untuknya. Elmira meraih gelasnya dan meminumnya setengah gelas lalu meletakkannya ke meja nakas.

Mama kembali memberikan semangkuk bubur ayam yang tadi pagi di belinya. Karena tiba-tiba saja Elmira kembali memuntahkan isi perutnya bahkan ia hampir pingsan saking seringnya ia mual dan muntah kembali.

"Kita ke dokter ya Sayang setelah sarapan. Mama khawatir sama kalian." Ajak Mama padanya.

"Gak papa kok Ma. Mungkin dedek merindukan Papa nya." Jawabnya menolak ajakan Mama sambil mengusap lembut perut buncitnya.  Usia kandungannya kini hampir memasuki usia 6 bulan dan kepergian Banyu memberikan efek yang luar biasa bagi janinnya. Karena selama ia hamil Banyu selalu ada di sisinya.

Elmira merindukannya, bayinya merindukan sang Papa. Namun ia tak boleh egois melarang Banyu pergi apalagi memintanya mengajak serta. Karena sadar ini bukan sesi jalan-jalan meski setelahnya mereka bisa menghabiskan waktu bersama.

"Ma, apa mas Banyu ada hubungin Mama atau Papa?" Tanyanya sambil menatap ponselnya.

"Belum ada. Apa dia juga belum menghubungi kamu?" Elmira menggelengkan kepalanya.

"Mau Mama hubungi dia?"

"Gak usah Ma. Biarin aja mungkin mas Banyu masih sibuk disana. El gak papa." Ucapnya sambil tersenyum tipis.

"Maafin Banyu ya El. Kadang kalau dia udah berkutat dengan kerjaannya dia suka lupa dengan sekitarnya. Bahkan dia suka lupa apa dia sudah makan atau belum. Ujung-ujungnya nanti magh-nya kambuh karena dia suka telat makan." Ujar Mama meminta maaf pada menantunya yang merasa tak enak dengan sifat Banyu.

"Gak papa Ma. El ngerti kok. Dulu juga mas Banyu kan pernah pergi sampai seminggu dan gak pernah hubungin El. Tau-tau dia udah dikantor aja besok paginya." Ucapnya.

CLBK (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang