Rossa - Hati Yang Kau Sakiti.
"Ku menangiiiiisssss....!!!"
* * *
Kartika hanya bisa diam termangu mendengar ucapan suaminya yang akan makan diluar, padahal ia sudah memasak makanan kesukaan Abram. Selalu seperti ini, jangankan memakan masakannya dilirikpun tidak apalagi disentuhnya. Kartika menghela napasnya sedih.
Ia berjalan menuju meja makan, memanggil Siti agar membuang makanan yang masih tersaji di meja makan.
"Siti, kamu buang aja makannya. Bapak makan diluar Saya gak lapar." Ucapnya pelan lalu masuk ke dalam kamarnya bersama Abim.
Ia tersenyum menatap putra kecilnya yang terlelap dengan memeluk boneka harimau pemberian Eyang Uti Laras, saat dulu berkunjung. Saat dimana mereka belum mengetahui keadaan Abimanyu.
"Bu, ini makanannya Saya buang semua?" Tanya Siti dari balik pintu kamarnya.
"Iya terserah kamu, mau dibuang atau kasih ke orang. Yang pasti jangan ada lagi disana." Jawabnya membuka sedikit pintunya.
Kartika menyandarkan tubuhnya dibalik pintu. Ia sudah tak kuat lagi menahan perasaannya, namun ia tak bisa berlari lagi.
Sudah cukup ia membuat malu keluarganya saat ia hamil diluar nikah setelah Abram menidurinya dulu, lalu kenyataan kondisi Abim putranya yang di vonis dokter mengidap penyakit Autism.Bagi sebagian orang terutama kedua pihak keluarganya, keadaan Abim adalah aib. Dan sekarang keadaan pernikahannya yang seperti sandiwara. Tampil mesra di depan orang namun kenyataannya jauh dari kata mesra.
Tanpa sadar Kartika menangis, menutup mulutnya agar isakannya tak mengusik tidur anaknya. Isakannya semakin tak dapat ia tahan lagi hingga ia menggigit bibir bawahnya dan memukuli dadanya yang sesak.
* * *
21++
Ceklek!
"Ngapain kamu tiduran di lantai?" Tanya Abram yang tiba-tiba masuk dengan dinginnya lalu keluar. Bahkan Ia tak menyapa Abim.
Kartika segera bangun dan keluar kamar menghampiri Abram di kamarnya.
"Mas mau aku siapin air hangat buat mandi?" Tanya Kartika yang saat masuk Abram tengah melepas kemejanya. Ia menunduk saat tanpa sengaja melihat tubuh suaminya yang putih dan kekar. Tanpa sadar pipinya merona kala mengingat bahwa tubuh itu pernah menyentuhnya dulu, tubuh itu pernah memeluknya mesra dulu.
"Hem." Deheman datar terdengar dan segera saja Kartika berjalan menuju kamar mandi Abram. Namun belum sempat ia mencapai kenop pintu, tangan Abram menariknya hingga tubuhnya limbung dan masuk dalam dekapan Abram.
"Aku mau kamu, sekarang!" Dan belum selesai Kartika mencerna ucapan Abram, bibirnya telah di bungkam oleh ciuman Abram yang memabukkan.
Entah, mungkin karena terkejut atau karena terlalu lama ia dahaga, Kartika menyambut ciuman Abram dengan sama panasnya. Tangannya meremas rambut Abram saat bibir suaminya hinggap di lehernya, bahkan meninggalkan jejak merah yang panas.
Tak tahu siapa yang memulai, kini mereka telah bergelut di ranjang. Kartika melenguh saat Abram menghujamnya dengan pelan dan menghisap putingnya, membuatnya belingsatan saat rasa yang telah lama hilang kini hadir kembali malam ini.
Hujaman Abram semakin lama semakin cepat, napas keduanya juga semakin memburu. Desahan dan erangan terdengar begitu panas malam ini. Dua kali Kartika mendapatkan pelepasannya dan kini giliran Abram yang mengejar pelepasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLBK (End)
General FictionPerpisahannya dengan mantan suami beberapa tahun lalu membuat hati Shanumi Elmira Azzahra tertutup rapat untuk sekedar berkenalan dengan lawan jenis. Ia teramat kecewa dengan pernikahannya yang berujung perpisahan akibat campur tangan sang mertua ha...