Untuk part ini khusus Kartika dan Abram dulu ya baru nanti pasangan ElBa.
^ ^ ^
Sejak Abram dan Kartika menghadiri pernikahan Elmira dan Banyu, juga setelah kaburnya Kartika kini hubungan keduanya semakin menjauh.
Memang sudah jauh kian, namun bila biasanya Kartika akan sibuk mencari perhatian Abram kini tak lagi. Bahkan mungkin ia tak lagi menganggap suaminya ada.
Karena baginya percuma, toh selama ini dirinya hanya di anggap sebagai boneka oleh suaminya.Seperti hari ini, hari Sabtu yang cerah. Abram berencana mengajak istri juga anaknya ke Puncak sekalian mampir kerumah orangtua Kartika.
"Tika, kamu siapkan baju Abim juga punyaku. Kita ke Puncak setelah sarapan. Sekalian main kerumah." Ujar Abram padanya.
Kartika yang kala itu sedang menyusui Abim hanya menganggukkan kepalanya. Diamnya Kartika sejak Abram berhasil membawanya pulang membuatnya gusar.
Bila biasanya Kartika akan antusias mendengar Abram mengajaknya ke Bogor kini tak ada reaksi apapun.
Bahkan Kartika secara terang-terangan menolak sentuhan Abram. Memang kini mereka kembali tidur bersama, namun Kartika tidur memunggungi suaminya dan memilih tempat di ujung ranjang. Salah-salah ia jatuh terguling nanti.
"Siti ambil Abim dan ajak dia bermain di kamarnya." Seru Abram pada Siti namun Kartika menolaknya.
"Kamu tolong siapin aja pakaian Bapak dan Abim." Tolak nya saat Siti hendak mengambil tubuh Abim dari pangkuannya.
Siti yang memang sudah biasa dengan keadaan rumah tangga majikannya yang kurang harmonis, segera menjalankan perintah Kartika menyiapkan perlengkapan Abimanyu.
"Biarkan Siti bawa Abim main di kamarnya. Ada yang mau aku bicarakan sama kamu." Ucap Abram.
"Bicara aja, Abim masih menyusu." Jawab Kartika tanpa mau melihat wajah Abram.
"Apa gak bisa kita bicara berdua aja?" Tanya Abram lembut padanya. Hal yang sangat jarang bahkan tak pernah terjadi kecuali saat dirinya meminta hak nya sebagai suami.
"Abim gak akan dengar dia juga gak akan mengerti apa yang mau kamu omongin."
"Ya udah kalau udah selesai aku tunggu di kamar. Kamar kita." Ucap Abram dan menekankan kata kamar kita. Karena setiap malamnya secara diam-diam Kartika akan kembali ke kamar yang biasa ia tempati.
Kamar Abim.
Abram merasakan hatinya sakit saat tau istrinya tak sudi berada satu ruangan dengannya.
15 menit sudah Abram menunggu Kartika agar segera menyusulnya namun ia tak juga datang. Dan ketika ia hendak keluar memanggil secara bersamaan Kartika masuk kedalam kamar.
Kartika terkejut saat membuka pintu Abram juga berdiri di depan pintu. Namun ia segera berlalu dan menuju lemari. Mengambil tas di atas lemari dan memasukkan beberapa pakaian suaminya beserta perlengkapan lainnya.
Tubuhnya menegang ketika Abram memeluknya dari belakang disertai kecupan-kecupan kecil di lehernya.
"Jangan tegang. Aku cuma mau peluk kamu aja." Bisiknya di telinga Kartika masih dengan kegiatan mengecupnya.
"Jangan begini, aku susah gerak."
"Hm."
"Le-Lepas Mmash..!" Lenguhnya saat kecupan berubah menjadi jilatan juga hisapan di lehernya juga kedua tangannya yang menyusup masuk kedalam blouse longgar Kartika.
"Aku mau kamu, Sayang." Pintanya serak sambil membimbing tubuh istrinya ke ranjang.
Di baringkannya tubuh Kartika dengan lembut. Abram mengungkung tubuh istrinya lalu melumat bibir Kartika sementara tangannya sibuk melepaskan pengait bra di balik punggung Kartika.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLBK (End)
General FictionPerpisahannya dengan mantan suami beberapa tahun lalu membuat hati Shanumi Elmira Azzahra tertutup rapat untuk sekedar berkenalan dengan lawan jenis. Ia teramat kecewa dengan pernikahannya yang berujung perpisahan akibat campur tangan sang mertua ha...