Author POV
Jules terlihat duduk di bangku sembari menatap taman yang di selimuti salju. Hari ini Jules terlihat sederhana namun tetap menawan. "Hei." Suara khas yang tak asing bagi Jules mulai terdengar. "Maaf menunggu lama." Senyum Amber memberikan pelukan bagi kakak tirinya. Jules tersenyum, ini pertama kalinya Jules menghampiri Amber dalam hal yang positif. Selama ini Jules selalu datang dalam segala masalah yang Amber perbuat, dari pertengkaran, kantor polisi, rumah makan, pinggir jalan ataupun Jules harus menarik baju Amber untuk keluar dari rumah Ken. "Kamu terlihat luar biasa hari ini." Senyum Jules.
Amber mulai menyantap makanan yang disiapkan oleh Jules. Makan begitu lahap sembari berbagi cerita, juga menceritakan bagaimana Jules merindukan Amber. Apartemen terasa begitu sepi tanpa suara dan tingkah Amber di apartemen kecil mereka. Senyuman Jules pudar begitu saja saat Amber menerima panggilan dari Krystal. Jules tahu, bahwa Krystal yang memberikan Amber peluang untuk berkerja paruh waktu di tempat ini. Jules juga tahu bahwa Amber terasa berbeda saat berinterkasi bersama Krystal. Jules juga tahu bahwa dirinya tak menyukai hubungan Krystal dan Amber.
Jules memperhatikan Amber yang tersenyum. Ntah harus senang atau sedih saat melihat Amber mulai tersenyum dan melakukan kegiatan yang baik. "I'm happy for you." Amber tersenyum, menaruh ponselnya diatas meja. "Aku bangga padamu, Amber." Senyum Jules. "Maaf aku tidak bisa memahamimu, aku tidak bisa mengerti, aku tidak bisa seperti Krystal." Amber menghela napas. Duduk disamping Jules, merangkulnya. "Kamu yang terbaik, Jules. Siapa orang yang ada di dunia ini yang mau ada untukku saat aku terjatuh selain dirimu yang bersedia jatuh bersamaku." Senyum Amber.
"Kamu bukan Krystal, kamu adalah Jules Isaias yang selalu ada saat menghadapi masa-masa sulit. Apalagi mendengar ocehan, dan tatapan sinismu yang terkadang membuatku rindu." Mereka berdua saling tersenyum. Jules memegang pipi Amber, membuat mereka saling bertatapan satu sama lain. "Aku bahagia, jika kamu bahagia, Amber." ucap Jules lembut. Amber mengelus sayang rambut Jules, membuat kedua pipinya sedikit memerah. "Biasanya, kata-kata itu untuk orang yang ia cintai." Dan kini pipi Jules semakin memerah. "Terima kasih Jules."
"Aku harap kejadian semalam-" Amber menggelengkan kepala. "Lupakan saja, lagipula memang seperti itu adanya." Senyum Amber. Jules menaruh garpunya menatap kesal Amber. "Aku tahu siapa dirimu Amber, kamu hanya melakukan satu kesalahan dan melakukan ribuan kebaikan. Dan itu membuatku kesal saat mereka menghinamu." ucap Jules. Amber hanya mengunyah makanan. "Ayo, kita berangkat sekarang."
~
Jules menatap Amber yang berjalan disampingnya. Menatap Amber yang terlihat jauh lebih baik, dan bersyukur tidak mengkonsumsi obat-obatan lagi. Amber tersenyum pada Jules saling melambaikan tangan satu sama lain saat mereka harus ke kelas masing-masing. Sedangkan Krystal menatap dari lokernya yang tak jauh dari jarak Amber dan Jules Isaias.
Selama jam pelajaran sekolah, Krystal terlihat mengirimkan pesan untuk Amber. Senyuman Krystal berhasil membuat guru mengarah pada Krystal yang sedang asyik becanda dengan Amber. "Aku terpilih untuk ikut olimpiade sains." Tentu hal ini membuat Krystal begitu senang, terharu dan bangga. "Aku ingin mengatakan sesuatu padamu, temui aku di rumah pohon. Aku harap kamu akan menyukainya"
"Apa sudah selesai senyum-senyumnya nona Frost?" Krystal langsung menyimpan ponsel. Nilam hanya menatap bingung, begitu juga Karl.
Bel bedering tanda pelajaran telah usai. Krystal adalah murid pertama yang berjalan keluar dari kelas. "Sudah jelas bahwa Amberlah masalahnya." Krystal terkejut saat mendengar suara Nilam yang sedikit meninggikan suara. Nilam, disurul Jarl dan Mara berdiri di dekat Krystal. "Apa?" tanya Krystal bingung.
Mara menghela napas mendekati sahabatnya. "Kamu berubah, Krystal." Mereka bertiga menatap Krystal yang bersandar di loker sembari memegang beberapa buku. "Berubah bagaimana? aku tetap Krystal yang kalian kenal." ucap Krystal menatap ketiga sahabatnya. "Kamu menjauhi kami. Kamu tidak mengangkat telfon, tidak membalas pesan satupun, menghindari kami semua, akhir-akhir ini juga kamu tidak fokus. Dan juga kemarin malam kau meninggalkan kami begitu saja. Ada apa Krystal?" tambah Jarl.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Night We Met
Storie d'amoreSudah terlalu banyak masalah yang Amber hadapi. Hingga tak dia sadari telah membantu seorang wanita yang malah menjadi masalah terbesarnya. Wanita yang mengikuti Amber dan berjanji akan menyembuhkan Amber dari kecanduan obat-obatan dan alkohol.