Hari ini salju masih menyelimuti kota New York. Segelas susu coklat menghangatkan tubuh sembari memcahkan kasus mengenai planet Mars yang dapat dihuni oleh manusia. "Tadi pagi aku melihatmu berjalan bersama Jules Isaias." Nathan, dia adalah Nathan seorang laki-laki culun berkacamata besar berambut ikal coklat bertubuh gendut mengenakan kaos polo bewarna kuning yang terlihat sempit untuknya. Dia menatap penasaran sembari mengelap kacamata mengenakan kaos yang dia kenakan. "Apa urusanmu?" Nathan menelan saliva sedikit ketakutan.
Aku tidak suka jika seseorang mencampuri urusanku. Apa mereka tidak bisa untuk diam saja? Nathan tersenyum kaku, menyingkirkan buku besar di samping tanganya. "Jangan ketus seperti itu Amber, bukankah kita teman?" Cih teman apa? dia bahkan diam-diam mencontek essay yang telah kubuat semalaman suntuk. "Akan ku hajar wajahmu sampai berwarna unggu jika kamu mengatakan hal seperti itu lagi."
Nathan terlihat berkeringat padahal cuaca dingin. "Lagipula bukan hanya aku saja yang penasaran. Apakah kamu tidak tahu, kamu sudah menjadi bahan pembicaraan satu sekolah karena kamu berjalan bersama Jules?" Ya, ini mau Jules. Aku tidak tahu apakah harus merasa senang atau tidak. Hanya saja, aku tidak suka menjadi pusat perhatian. Aku tahu tidak akan ada yang berani membantah Jules, atau bertanya padanya. Tetapi saat ini mereka semua mengincarku. Sangat menyebalkan. Baiklah, aku benar-benar bingung.
"Jadi, kamu benar-benar berkencan bersama Jules Isaias?" Nathan mendekati penuh rasa penasaran. "Apa yang kamu lakukan pada Jules hingga dia mau berjalan bersamamu? beritahulah sedikit rahasiamu." Tatap Nathan setengah bingung dan bersemangat mungkin. "Pergi dari hadapanku sebelum ku patahkan hidungmu" Nathan ketakutan, dari ruangan kelompok Astronomi.
~
Jam menunjukan pukul 2 siang. Semua murid sedang diluar kelas, sedang sibuk mendekor sekolah karena natal akan segera tiba. Ditambah lagi pertandingan final Football yang akan segera diselenggarakan. Semua murid sedang sibuk dengan kegiatan mereka, dan aku memilih untuk menghindari tatapan mereka serta cibiran karena kejadian tadi pagi saat Jules jalan bersamaku.
"Woaahh!" Suara teriakan dan musik menggema di dalam gedung olahraga yang hanya beberapa kaki saja. Suara musik membawa diriku ke arah gedung olahraga. Gedung olahraga basket yang besar dan memiliki penghangat ruangan. Suara musik menggema di seluruh lapangan karena tim Cheerleaders sedang berlatih menari di tengah lapangan basket. Suara teriakan dan beberapa murid duduk menikmati para wanita cheers yang sedang berlatih hingga kedua mata ini menatap dirinya.
Menatap ketua tim cheers yang sedang mengurai rambut yang bergelombang indah, memperlihatkan leher yang jenjang, yang ku pastikan semua orang pasti mematung melihatnya. Kelompok cheers mulai membentuk formasi atas perintah Krystal dan musik kembali di mulai, ditambah lagi penonton yang bersemangat. Jarl, Mara, dan Sven terlihat duduk di bangku pemain basket sembari merekam Krystal dan timnya.
Krystal menari begitu indah mengikuti hentakan musik, gerakan badan yang begitu mulus. Hampir semua orang berteriak kagum dan menyukai tarian mereka. Krystal tampil begitu sexy, memikat, dan mematikan. Setiap lekukan tubuh menari begitu indah yang membuat semua orang terpesona tanpa berkedip. "Woaaahhh!!" Kecuali diriku yang hanya menatap saja tanpa bersorak. Krystal, harus ku akui dia terlihat berbeda saat dibawah sana. Di gilai banyak murid, di soraki penuh kekaguman, dan sexy luar biasa.
"Dia sangat memesona kan?" Nilam Gauthier. Dia menatapku sembari menyunggingkan senyuman, melipat kedua tangan di dada. "Biasa saja." Nilam memutar bola mata. "Jelas-jelas kamu tidak berkedip saat Krystal mulai mengikat rambut." Tatap Nilam yang kini menatap sahabatnya yang masih menari di lapangan. "Lihat semuanya, betapa mereka semua menggilai sahabatku." Ucap Nilam sembari tersenyum terlihat bangga. Aku tidak tahu apa yang dia katakan, tetapi apakah sebegitu besarnya dia bangga pada Krystal?
![](https://img.wattpad.com/cover/241272767-288-k322365.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Night We Met
RomanceSudah terlalu banyak masalah yang Amber hadapi. Hingga tak dia sadari telah membantu seorang wanita yang malah menjadi masalah terbesarnya. Wanita yang mengikuti Amber dan berjanji akan menyembuhkan Amber dari kecanduan obat-obatan dan alkohol.