Part 21

5.8K 395 36
                                    

"Halo suster, air infusnya sudah saya letakan di pos jaga. Lalu setelah ini saya langsung pulang dan menyerahkan laporan jaga shift malam."

"Ah Halo Nong Kana, terimakasih ya sudah merepotkan. Oh ya kamu boleh pulang langsung sehabis ini." Ucap suster Kun yang memang shift malam.

"Kalau begitu, saya permisi pulang." Kataku berpamitan. Namun sayangnya sebelum menutup telponnya, tiba-tiba Suster Kun memintaku sesuatu.

"Alaiwa Nong Tunggu!" Sahut Suster Kun di akhir telepon.

"Hampir saja lupa. Besok pagi, kamu langsung ke kamar pasien VVIP di lantai bawah dekat koridor 2 dan bawakan snack paginya sebelum jam 7. Mengerti nong ?"

"Mengerti Suster jam 7 di kamar VVIP. Oh ya omong-omong suster boleh Saya tahu nama pasiennya biar tak salah orang?"

"Hmm kalau tidak salah Tuan Jongcevevat. Dia tamu yang keracunan makanan saat perjamuan kemarin."

"Tuan Jongcevevat…." 

"Iya Tuan Jongcevevat, kenapa nong memangnya?"

"Hmm, tidak Suster. Tidak apa-apa hanya sepertinya nama itu sepertinya pernah saya dengar." 

Setelah itu Aku pulang, langsung melewati pintu belakang yang kebetulan jaraknya lebih dekat menuju rumah. Selama perjalanan, Aku kembali teringat tentang pasien VVIP yang katanya dari Bangkok itu.

Namanya Tuan Jongcevevat. Nama yang tidak asing sepertinya pada telingaku tapi dimana ya Aku mendengar nama itu sebelumnya…. Tapi sudahlah toh tidak mungkin kan orang Thailand jauh-jauh datang kemari hanya untuk mencari warganya yang hilang.😩😩😩

Sudahlah, Aku harus segera sampai dan istirahat karena besok harus mengurus tamu kehormatan itu.

*

*

*

Klinik Kebun Sawit | 06:45

Sabtu pagi itu kami ditugaskan untuk melakukan morning checking di setiap kamar pasien dan Aku kebetulan ditempatkan dibagian VVIP dengan tanggung jawab mengantarkan segala kebutuhan pasien selama pagi sampai sore. 

Singkat cerita, sekarang Aku sudah tiba tepat di depan pintu kamar VVIP itu dengan roti sandwich dan teh manis hangat di tangan. Namun sebelum Aku masuk kedalam, diam-diam terdengar olehku suara tangisan perempuan yang terisak-isak seperti sedang meminta maaf.

Awalnya mendengar itu Aku segan untuk masuk. Tapi sudahlah Aku abaikan, secara pasien ini butuh asupan makanan karena dengar-dengar dari suster Kun pasien itu sudah sadar dari pukul 05:00 pagi ini. 

*

*

Terasa agak canggung memang, saat Aku masuk kedalam dan harus melihat ibu itu menangis sambil mengelus-elus kepala tuan Jongcevevat yang masih lemah tertutup selimut."

"Permisi nyonya maaf mengganggu, ini snack pagi untuk tuan Jongcevevat." Kataku yang malah dibalas tatapan aneh dari sikap nyonya itu.

"GULF"

"GULF"

"GULFFF KAMU ITU NAK !" Ucap Ibu itu padaku dan DEMI TUHAN SESEORANG YANG SAKIT ITU ADALAH...

"SAYANGKU INI PHI MEW!!" yang tiba-tiba langsung bankit dari tempat tidurnya dan memelukku sambil menangis.

"PHII MEWWW!!"

"PHII MEWWWW!!" Teriakku yang juga tanpa sadar berlari memeluk suamiku tercinta.

"Hikz..Hikzz, Phi Kemana saja Hikzz.. baru cari Gulf Hikzz. Phi Gulf takut sendirian tanpa Phi Hikzz. Gulf dan Baby merasa sudah hilang harapan dan tidak mungkin bertemu Phi lagi...Hikzz."

My Cute HousekeeperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang