"Aku berharap bisa melakukannya dengan baik." Aku mengetuk-ngetuk ujung kaca kap mobil supir box itu. Sambil menunjukan expresi memelas, kuharap rencanaku berhasil saat kubilang bahwa kedua baby ku sudah mencret dan mengotori mobil miliknya ini.
"Tok..tok, Pak supir tolong buka pak. Pak tolong buka pak sungguh ada yang ingin ku bicarakan?"
Namun si supir itu tetap bergeming dibalik kemudinya. Dan Gulf kembali mencoba mengetuk kacanya lagi berharap kali ini ada respon.
"Pak Aku mohon anakku ini sudah berak-berak butuh membuang popoknya karena sudah mengotori mobil milik bapak" kataku hanya untuk menarik perhatian.
Dan ternyata ucapanku barusan berhasil dan sepertinya persoalan mengotori mobilnya lebih penting untuknya.
"Benarkah !?" Tengok si sopir padaku dibalik kaca pemisah mobil itu.
Dan Aku mengangguk-angguk.
"Iya pak…."
Lalu tanpa aba-aba si supir yang menyeramkan itu menghentikan mobil yang tengah berjalan dengan mudahnya. Sontak kami semua yang ada dalam mobil pun terpental ke depan dan untung kedua babyku selamat, mereka masuk dalam dekapanku.
Terimakasih Tuhan!
Tak lama, pak supir itu menyuruh kami keluar dari dalam mobil, Ia menarik tanganku yang penuh luka dan tangan Mae ku untuk segera turun.
Lalu saat kami benar turun dari atas mobil dan berdiri tepat di depan pintu box yang terbuka itu, Aku pun ingat pada rencanaku. Aku memberanikan diri mendorong si supir itu masuk kedalam mobil box dan dibantu oleh Maeku menguncinya dari luar.
Kami berusaha menekan kuat-kuat knop pintu agar terkunci sempurna. Lalu kami berlari meninggalkan mobil itu sejauh-jauhnya. Kami terus berlari hingga kami sadari, kami sampai di jalan raya yang sangat luas dan besar yang kanan kirinya terdapat pembatas dari besi memanjang di setiap sisinya.
Sejujurnya kami sudah sangat lelah sekali. bagaimana tidak, Aku dan Mae, masing-masing kami menggendong baby dengan tubuh penuh luka dan lebam. Namun kami tidak memikirkannya, karena Aku lebih khawatir si sopir itu menemukan kami. Sebab sewaktu Aku pingsan, samar-samar Aku dengar rencananya mereka ingin membuang kami ke jurang sepi.
Ok, kembali lagi pada posisi kami yang tepat di samping jalan bebas hambatan yg entah dimana tepatnya. Lalu tak jauh dari tempat kami berdiri kulihat ada sebuah truk sayuran yang menepi di pinggir jalan. Sepertinya si sopir sedang istirahat. Aku yang melihat itu langsung meminta Maeku untuk bergegas menuju truk itu."Ayo lekas Ma!"
Sesampainya di samping kemudi tempat sopir yang sedang asik tidur, segera aku membangunkannya dengan menggedor-gedor pintu. Dan bunyi gaduh yang kubuat berhasil membangunkannya.
Sang supir pun bangun. Dan tanpa pikir panjang, Aku memohon untuk diselamatkan….
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Housekeeper
RomanceGulf seorang mahasiswa miskin yang hidup bersama ibu dan adiknya. Tanpa sengaja Ia bertemu dengan Mew suppasit CEO MS Corp. Saat membantu menggantikan sahabatnya Mild berkerja di Apartment Mew.