Gulf seorang mahasiswa miskin yang hidup bersama ibu dan adiknya. Tanpa sengaja Ia bertemu dengan Mew suppasit CEO MS Corp. Saat membantu menggantikan sahabatnya Mild berkerja di Apartment Mew.
Jangan-jangan itu yang namanya Nong Gulf." Ucap pria yang berdiri di depan pagar putih megah itu.
"Pantas saja Tuan Mew begitu tergila-gila dengannya. Wajahnya sangat cantik rupanya."
"Wah-wah ini ya orang yang bikin Tuan Mew sampai jatuh cinta setengah mati, hmmm patas…"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekilas, Gulf menengok para pelayan yang terus-terusan terpesona selagi dia berjalan menyusuri rumah besar keluarga Jogcevevat itu.
Satu kata yang menggambarkan Gulf sekarang yaitu Risih. Ya risih. Seperti halnya pagi ini, Gulf yang baru saja melewati dapur dengan celana boxer pendek dengan kemeja putih kebesaran yang seolah terlihat seperti tidak mengenakan celana dalam sama sekali saat semalam sampai di kediaman Phi Mew dan langsung tertidur pulas sampai lupa mengganti pakaiannya itu membuat beberapa pekerja disana terpana…
Beberapa bahkan memperhatikan tubuh Gulf yang seputih susu dari ujung rambut sampai ujung kakinya tanpa berkedip sedikitpun.
Gulf yang semakin tidak nyaman pastilah sangat kesal sekarang. Padahal dia hanya haus sekedar minum air putih dipagi hari.
Gulf Pov
"Kenapa ya, mereka melihatku seperti itu. Sungguh menyebalkan!" Gerutuku sambil meletakan gelas yang telah kosong Aku minum dan berbalik kembali menuju kamar. Dan Set... …
Cupp!
"He he, Ceroboh itu musuh terbesar mu" seringai Phi Mew yang tiba-tiba saja mendaratkan sebuah ciuman tepat di bibirku yang melongo disaksikan oleh pembantu di dapur.
Dan Aku baru tersadar…
"Phi Mewww!" Teriakku yang hanya membuat Phi Mew tersenyum girang.
Sambil meletakan tangannya di pinggangku. Phi Mew berkata.
"Loh memang kenapa ? Gak boleh mencium istri sendiri di pagi hari na na.."
"Ishh Phi Mew. Bukan begitu Phi, hanya saja kita jadi tontonan kakak-kakak disini semua." Jelasku pada phi ku yang sedari tadi terus saja mensendul-sendulkan hidungnya pada leherku ini.
"Lah kenapa memangnya Nong Hmmm...?" Tanya Phi Mew yang nampak bingung tak mengerti ucapanku barusan.
"Hmm, Phi sini deh Aku bisikan." Kataku sambil membisikan perasaanku yang tidak nyaman ini.
"Hmm…, begini Phi sebenarnya beberapa saat tadi, banyak dari pelayan phi dan pekerja di rumah Phi ini, entah sengaja atau tidak mereka selalu memperhatikan Aku phi. Sebenarnya dari saat semalam Aku masuk rumah sampai pagi ini mereka masih saja terus memperhatikanku….. Hmm Phi bukannya Aku tidak nyaman dirumah ini tapi kenapa ya, Aku sangat risih dengan dengan keadaan ini."
Mew yang mendengar itu, membuat telinganya terasa terbakar oleh api cemburu. Lalu Mew langsung saja menyuruh semua pelayan dan pekerja di rumah nya itu untuk keluar tidak dirumah utama dan jangan kembali sebelum waktu makan malam tiba.
