Alvano dan Rheyna

21.5K 1.1K 9
                                    

Tok tok

"Rhey, makan dulu yuk...mama udah selesai masak nih"ucap Fira.

Rheyna menghela, "Rhey gak laper ma"

Alvano dapat mendengar perbedaan suara Rheyna dengan biasanya dan itu semakin membuatnya merasa cemas. Ia baru saja sampai dan langsung meminta Fira untuk menemaninya memanggil Rheyna.

"Kamu kenapa sih Rhey? Ada masalah sama nak Al? Atau sama Alea? Kamu habis berantem ya sama Alaska?"tanya Fira bertubi-tubi

"Gak ma, Rhey lagi butuh istirahat aja"jawab Rheyna.

Alvano mengangguk lalu membiarkan Fira kembali turun meninggalkan dirinya sendiri didepan pintu kamar Rheyna.

"Kalau memang gak kenapa-napa angkat telepon saya"ucap Alvano sontak membuat Rheyna kembali menangis tertahan.

Dengan helaan yang cukup panjang Rheyna kembali membuka mulutnya.

"Pak Al ngapain disini?"

"Tentu saya dan anak-anak mencemaskan kamu"jawab Alvano.

"Saya gak papa kok pak, bapak pulang aja"ucap Rheyna.

"Anak-anak berpesan jika mereka belum bertemu kamu mereka gak mau pulang"jawab Alvano.

"Saya lagi gak enak badan"ucap Rheyna.

"Mereka hanya minta kamu---"

"Tolong pak, saya butuh waktu sendiri"sela Rheyna dnegan suara yang gemetar.

Alvano menunduk, tangannya mengepal memegangi knop pintu sangat erat hingga membuat beberapa uratnya terlihat.

"Saya akan tunggu kamu disini"jawab Alvano

Rheyna kembali menangis, kali ini rasanya lebih menyakitkan. Dengan langkah yang lesuh Rheyna melangkah menuju pintu dan terduduk bersandar dibalik pintu.

"Pergi pak"ucap Rheyna dengan suara yang semakin terdengar menyakitkan dari balik pintu.

Alvano memejamkan matanya, "Rhey....Kalau itu mau kamu, maka izinkan saya melihat kamu sebelum saya dan anak-anak pulang"

Rheyna menghela lalu bangkit. Ia menghapus jejak air mata pada wajahnya lalu membuka pintu. Bola mata Alvank tertuju pada manik Rheyna yang terlihat merah.

Dengan langkah cepat ia memeluk tubuh Rheyna dengan sangat erat, tidak tega rasanya melihat gadis yang ia sayangi harus menangis seperti ini, terlebih semuanya atas ulah mamanya dan juga Sintya.

Rheyna hanya terdiam kaku dalam pelukan Alvano tanpa berniat untuk membalasnya. Detik berikutnya Rheyna segera mendorong tubuh Alvano lalu kembali masuk kedalam kamarnya dan mengunci pintu kamarnya tanpa berbicara apapun lagi.

Melihat itu Alvano hanya bisa menghela. Ia harus dnegan segera menyelesaikan masalah ini agar Rheyna bisa kembali tersenyum kepadanya. Alvano melewati anak tangga kembali turun menghampiri Fira yang terlihat sedang bermain bersama Aileen dan Enzi.

"Papa..mami mana?"tanya Aileen.

"Mami lagi pusing sayang, biarin mami istirahat dulu ya, besok kalau mami udah sembuh kita kesini lagi"jawab Alvano.

Enzi menghela, "mama nanti kasih obat pusing ya eyang, biar cepet sembuh"

Fira mengangguk, "nak Al mau pulang sekarang?"

"Iya tante, biarin Rhey istirahat dulu deh"jawab Alvano.

Fira mengangguk lalu bangkit menurunkan Aileen dari pangkuannya dan menatap Alvano dengan tatapan khawatir.

Duda LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang