Yeaaayyy selamat berbuka untuk yang melaksanakan🥳🥳
Happy reading all 😗😗
Sampainya di lobi bandara mereka segera turun dan menunggu Alaska didekat pintu keluar bandara tersebut.
“Mami ini tempat apa?”tanya Aileen.
“Ini namanya bandara, sayang..kalau Ai mau naik pesawat naiknya dari sini”jawab Rheyna.
Aileen membuka mulutnya, “woaahhh keren! Ai mau naik pesawat papa!”
“Ai harus punya paspor dulu baru bisa”ucap Alvano.
“Paspor tu apa?”tanya Aileen dan Alvano langsung memalingkan wajahnya membuat Rheyna menghela panjang.
Lagi-lagi ia yang harus menjelaskan.
“Paspor itu kartu untuk Ai bisa naik pesawat”ucap Rheyna.
“Kalau Ai gak punya boleh gak naik pesawat?”tanya Aileen yang langsung dijawab gelengan kepala oleh Rheyna.
Aileen merengut lalu menoleh kearah sekitarnya yang terlihat begitu banyak orang yang berlalu lalang. Dalam hati Aileen merasa sangat bangga karena ia sudah bisa datang ke tempat itu lebih dulu dari Enzi. Matanya pun tak henti terus menatap orang-orang itu.
“Mami..itu om Alaska!”Aileen manunjuk kearah seorang laki-laki yang baru saja keluar sambil membawa sebuah koper ditangan kirinya.
Rheyna hendak melangkah menghampiri Alaska namun urung saat seorang perempuan berambut panjang tiba-tiba saja berhambur memeluknya membuat Rheyna terdiam mematung.
“Mas itu siapa?”tanya Rheyna.
“Gak tau, coba kamu samperin”jawab Alvano.
Rheyna menghela lalu berjalan menghampiri Alaska dan langsung menarik bahu wanita itu hingga melepas pelukannya dengan Alaska.
“Siapa lo----Alea?”
“Rhey lo kenapa sih main tarik gitu aja?!”tanya Alaska dengan nada tinggi membuat beberapa orang menatap kearah mereka.
“Alea, lo ngapain disini?”tanya Rheyna.
“G-gue....gue”
“Kalian pacaran?”pertanyaan Alvano itu sontak membuat Alaska dan Alea bungkam.
“Le...bener yang dibilang mas Al? Kalian pacaran?”Rheyna mengulang pertanyaan Alvano.
Alaska menghela, “Gini Rhey gue bisa jelasin”
Rheyna tergelak lalu segera merangkul Alea, “tenang aja bestie, gue gak marah kok”
Alea tersenyum lalu mengangkat kepalanya.
Alvano merangkul bahu Rheyna, “yaudah kita jalan sekarang yuk, kamu kan juga katanya mau jengukin mama”
Rheyna mengangguk lalu segera menuntun Aileen agar berjalan bersamanya dan juga Alvano. Sedangkan Alea dan Alaska berjalan dibelakang mereka.
Didalam perjalanan menuju rumah Rheyna, Aileen yang sebelumnya ceria dan banyak bertanya mendadak menjadi pendiam dan terlihat murung membuat Rheyna sedikit heran.
“Ai kenapa?”tanya Rheyna membuat Aileen mendongak.
“Ai lapar, mami”jawab Aileen
“Mas, kita cari makan dulu kali ya buat Ai”ucap Rheyna.
“Yaudah, kalian juga belum makan kan? Kita makan bareng ya”tanya Alvano pada Alaska dan Alea.
“Iya Al”jawab Alaska tanpa ragu.
Mendengar jawaban itu Alvano mengangguk lalu kembali fokus menyetir dan Rheyna berusaha sebisa mungkin menghibur Aileen.
Sesampainya mereka disebuah restoran terdekat Alvano segera menggendong tubuh Aileen dan berjalan bersama memasuki restoran tersebut.
“Le, jadi lo gak ada kabar dari pagi Cuma buat jemput Alaska di bandara?”tanya Rheyna berbisik.
Alea terkekeh lalu mengangguk, “abang lo yang minta”
Rheyna berdecak, “gue gak ada temen di kampus asal lo tau”
“Ya lagian lo ngapain ke kampus, kan udah gak ada urusan lagi”jawab Alea.
“Itu si pak Bambang katanya masih mau ngurusin nilai, dan untung nya nilai gue gak ada yang harus diperbaiki”ucap Rheyna.
“Dia doang emang dosen yang rese”timpal Alea.
“Mami sini duduk disamping Ai”ucap Aileen saat dirinya sudah terduduk diatas kursi tepat disamping Alvano.
Rheyna berjalan lebih dulu lalu duduk disamping Aileen sesuai permintaan anak itu.
“Oh iya habis ini saya sama Rheyna dan Aileen mau ke rumah sakit dulu, kalian kalau mau langsung pulang bisa bawa mobil saya”ucap Alvano.
“Boleh deh Al, nanti gua anterin lo berdua dulu ke rumah sakit kalau gitu ya?”jawab Alaska lagi-lagi tanpa ragu dan tanpa rasa sungkan.
“Iya”jawab Alvano singkat lalu memainkan ponselnya.
Beberapa menit kemudian seorang pelayan menghampiri meja mereka dengan membawa buku menu dan mencatat pesanan mereka.
Semoga kalian suka dehhh😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Lovers
רומנטיקהAlvano, dosen tampan yang berstatus duda dan mempunyai anak kembar suatu hari bertemu dengan salah satu mahasiswa psikolognya. Alvano dan kedua anaknya yang selalu menutup diri dari orang lain ternyata berubah saat bertemu dengan gadis bernama Rheyn...