Rheyna terbangun saat tubuhnya terasa semakin hangat. Ia melirik ke kedua sisinya dan melihat tubuh mungil Enzi dan Aileen sedang memeluknya dengan mata terpejam.
Ingatannya kembali pada beberapa saat lalu dibawah derasnya hujan ia berjalan kedinginan.
Saat Alvano merangkulnya dan membawanya ke rumah ini Rheyna hanya diam mengikuti seolah terhipnotis kembali olehnya. Namun saat sudah berada didalam mobil Rheyna malah tertidur karena tidak kuat menahan rasa dingin yang menusuk kulitnya.
"Sudah bangun, Rhey?"
Rheyna menatap kearah pintu yang memperlihatkan Alvano datang dengan membawa semangkuk sup yang masih berasap.
Mendengar suara itu Aileen dan Enzi sontak mendongak dengan mata yang berbinar dan bibir yang tersenyum lebar.
"Mami, Ai kangen mami"ucap Aileen sembari memeluk tubuh Rheyna erat.
"Enzi juga kangen"timpal Enzi.
Rheyna mengubah posisi tidurnya menjadi duduk lalu tersenyum kepada Aileen dan Enzi.
Akhirnya Alvano bisa melihat kembali senyuman milik Rheyna meski ditemani dengan mata yang sembab dan hidung yang kemerahan.
"En, Ai, kalian makan sup kalian dimeja makan ya..papa mau cek suhu tubuh mama dulu, selesai makan kalian boleh temani mama tidur disini"ucap Alvano.
Aileen dan Enzi mengangguk dengan semangat lalu segera beranjak dari kasur untuk pergi menyantap sup buatan Alvano.
Menyisakan Rheyna dan Alvano yang berada didalam kamar Alvano.
"Oke, mas mau cek suhu tubuh kamu dulu...karena tadi kamu menggigil selama dimobil"ucap Alvano sembari membuka bungkusan alat termometer yang baru saja ia beli.
"Siapa yang tukarin baju aku?"tanya Rheyna sontak membuat Alvano diam mematung.
"I-itu..."Alvano menggaruk tengkuknya yang tak gatal sembari memutar otak untuk mencari alasan.
"Ya...ya mas yang tukar, siapa lagi"jawab Alvano.
Rheyna tidak mengatakan apapun lagi dan hanya melihat wajah Alvano dengan lekat, membuat siempunya merasa salah tingkah.
"Apa ini jawaban kamu dari ucapan aku kemarin?"tanya Rheyna.
Alvano menundukan kepalanya lalu mengangguk.
"Maaf mas udah terlalu nyakitin kamu Rhey"ucap Alvano.
"Semuanya gak bisa kembali utuh hanya karena ucapan maaf kamu, mas"jawab Rheyna.
Alvano mengangkat kepalanya, "mas janji gak akan sakiti kamu lagi, Rhey"
Rheyna menghela. Ia sedang malas berdebat sekarang.
"Mas udah temui papa?"tanya Rheyna dan Alvano meenggelengkan kepalanya.
"Besok pagi sekalian ke kantor mas bakalan temui papa kamu dulu"jawab Alvano.
Rheyna menghela kembali lalu mengigit ujung termometer saat Alvano menyodorkannya.
"Selesai cek suhu, makan sup nya habis itu minum obat. Semuanya sudah mas siapkan dinampan ini"ucap Alvano sembari menunjuk nampan yang berisikan segelas air dan 1 obat demam.
Rheyna mengangguk. Setelah itu Alvano keluar menghampiri kedua anaknya yang malah bermain dengan sup buatan Alvano alih-alih memakannya.
Melihat itu Alvano hanya bisa menghela cukup dalam. Ia merasa lelah jika harus memarahi mereka terus-menerus.
"Sudah selesai?"tanya Alvano dengan kedua tangan terlipat didepan dada
Enzi dan Aileen menoleh kemudian mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Lovers
RomansaAlvano, dosen tampan yang berstatus duda dan mempunyai anak kembar suatu hari bertemu dengan salah satu mahasiswa psikolognya. Alvano dan kedua anaknya yang selalu menutup diri dari orang lain ternyata berubah saat bertemu dengan gadis bernama Rheyn...