Keesokan harinya, usai sadar dari mabuk semalam Alvano memeutuskan untuk kembali ke rumah sakit untuk menemui Rheyna.
Pintu ruang rawat inap terbuka, Killa dan Clara yang sedang menemani Enzi didalam sana sontak menoleh kearah Alvano.
"Lho? Kok mama sama Ara disini?"tanya Alvano sembari memasuki ruangan itu.
"Iya, tadi pagi-pagi banget Rhey minta tolong mama buat gantian jaga Enzi karena dia ada urusan mendadak"jelas Killa.
Alvano terdiam. Pikirannya menerka-nerka "kenapa Rheyna tidak menghubunginya terlebih dahulu?"
"Rheyna ada bilang hal lain gak ke mama?"tanya Alvano.
"Enggak ada tuh, dia cuma bilang itu...dan pas mama sampai juga dia kelihatannya buru-buru"jawab Killa.
Alvano menghela lalu segera mengeluarkan ponsel dari sakunya untuk menghubungi Rheyna.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak dapat dihubungi, cobalah beberapa saat lagi..the number you are calling----"
Bip
Alvano menghela, namun ia kembali mencoba untuk menghubungi kontak Rheyna dan tetap saja hingga 10 kali ia mencoba, suara operator lah yang menjawab panggilan teleponnya.
"Urusan apa yang buat dia menonaktifkan ponselnya?"gumam Alvano.
"Semuanya baik-baik aja, Al?"tanya Killa sembari mendudukan dirinya disamping Alvano.
Dengan helaan kecil Alvano mengangguk membuat Killa ikut menghela.
"Sebenarnya Rheyna terlihat gak baik-baik aja pas ketemu mama tadi pagi, matanya kelihatan sembab dan penampilannya acak-acakan, mama khawatir kalau sesuatu terjadi sama dia jadi mama suruh dia buat cepat-cepat pulang"ucap Killa.
"Kalian bertengkar?"tanya Killa membuat Alvano menundukan kepalanya.
"Setiap hubungan pasti ada bertengkarnya kan, ma"ucap Alvano.
Killa mengangguk setuju, "mama cuma berharap yang terbaik untuk hubungan kalian kedepannya, jangan sampai ada penyesalan yang kedua ya Al"
Alvano membeku, ia tidak tau harus menanggapi ucapan Killa seperti apa.
-
Hari demi hari berlalu, hingga 2 minggu lamanya Alvano tidak kunjung mendapatkan panggilan masuk dari Rheyna. Semua pesan yang ia kirimkan pun tidak ada satupun yang di balas.
Karena rasa penasarannya sangat mengganggu, akhirnya Alvano memutuskan untuk segera mendatangi rumah Rheyna.
"Pak Al, meeting dengan klien dari perusahaan tambang akan dimulai 15 menit lagi"ucap asistennya
"Undur, saya ada urusan"jawab Alvano.
"Maaf, tapi pak---"
"Undur 2 jam, atau tidak sama sekali"sela Alvano kemudian berlalu begitu saja.
Setelah itu Alvano segera menancap gas mobilnya seperti orang kesetanan hanya demi melihat Rheyna.
-
"Maaa...Rhey udah telat!"pekik Rheyna seraya memakai sepatu kets putih miliknya.
"Sebentar dulu, ini sarapan kamu belum siap"jawab Fira
"Titipin di kakak aja ma"ucap Rheyna.
"Aduh, Rhey...sabar kek"jawab Fira yang sudah berada dihadapannya dengan paper bag biru berisi kotak sarapan milik Rheyna.
"Makasih ma, doain supaya Rheyna lolos test nya ya"ucap Rheyna.
"Iya sayang, hati-hati dijalan ya..jangan sampai ketinggalan bus nya!"jawab Fira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Lovers
RomanceAlvano, dosen tampan yang berstatus duda dan mempunyai anak kembar suatu hari bertemu dengan salah satu mahasiswa psikolognya. Alvano dan kedua anaknya yang selalu menutup diri dari orang lain ternyata berubah saat bertemu dengan gadis bernama Rheyn...