Kini Alvano bersama dengan Rheyna dan Aileen sudah berada didalam ruangan rawat Rina. Kila dan Clara yang sejak tadi ada disana untuk menemani Enzi pun sudah berpamitan pulang saat mereka datang.
“Sayang, mas harus ke kantor nih sekarang, mas tinggalin kamu disini sama anak-anak enggak apa-apa?”ucap Alvano sambil mengusap pundak Rheyna dengan lembut.
“Lho ini udah mau malam mas kamu mau ngapain ke kantor? Terus kamu ke kantornya naik apa? Kan mobil kamu dipinjam Alaska?”tanya Rheyna.
“Mas ninggalin berkas yang harus ditanda tangan buat besok Rhey, masalah mobil mas udah minta supir buat jemput”jawab Alvano.
“Yaudah kalau gitu”ucap Rheyna dengan berat hati.
Alvano mengangguk lalu mengecup puncak kepala Rheyna. Setelah itu ia beringsut kearah Rina dan mengecup kening perempuan paruh baya yang sedang menatap sendu kearah mereka itu dengan lembut.
“Cepat sembuh ma”lirih Alvano.
Setelah itu Alvano berdiri tegap membenarkan posisi jas nya menghadap kearah Rheyna.
“Nanti mas minta mbo Itah kesini buat nemenin kamu ya”ucap Alvano.
Rheyna mengangguk, “iya mas, kamu hati-hati ya”
“Iya, Sayang”jawab Alvano lalu berjalan menuju pintu.
“Ai, papa pergi dulu ya”ucap Alvano lalu mengecup puncak kepala Aileen.
“Iya papa”jawab Aileen sambil tersenyum manis.
Alvano tersenyum lalu segera keluar dan menutup pintu secara perlahan agar tidak menimbulkan suara yang terlalu berisik.
Didalam ruangan itu Rheyna tetap duduk disamping ranjang Rina sambil mengusap punggung tangannya. Mata Rina pun tidak lepas terus memperhatikan bagaimana Rheyna sangat perhatian terhadap dirinya.
“Mami, Ai bosan..Ai mau pinjam hp mami gak untuk nonton kartun?”ucap Aileen yang berdiri disamping Rheyna dengan wajah yang memelas.
“Boleh sayang, mau nonton apa?”
“Ai mau nonton Timmy Turner”jawab Aileen
“Sebentar ya, mami carikan dulu"ucap Rheyna.
Aileen mengangguk gemas lalu tersenyum memperlihatkan gigi susunya. Setelah mencarikan kartun tersebut Rheyna memberikan ponselnya pada Aileen dan langsung dibawanya kembali ke sofa.
Mendengar suara pembukaan lagu kartun yang cukup keras membuat Enzi terbangun dan langsung ikut bergabung bersama Aileen.
Rheyna yang melihat itu sontak tersenyum karena tingkah Enzi dan Aileen yang begitu menggemaskan.
“Tante tidur tan..”ucap Rheyna yang terputus karena merasa aneh dengan tatapan yang diberikan Rina padanya.
“Tante mau makan? Rhey suapin ya tante”
Rheyna mengambil semangkuk bubur dan mencicipinya sedikit. Bubur itu sudah agak dingin dan mencair, ia tidak tega jika harus menyuapi Rina makanan yang seperti itu.Ceklek
Bertepatan dengan itu mbo Itah datang dengan sebuah rantang digenggamannya. Ia sedikit terkejut saat melihat keberadaan Rheyna didalam sana.
"Maaf non, Itah kira gak ada siapa-siapa"ucap Mbo Itah sungkan.
"Iya mbo, enggak apa-apa... Mbo habis dari mana?"tanya Rheyna
“Itah tadi disuruh beli bubur buat nyonya besar sama nyonya Kila, non..”jawab mbo Itah.
“Yaudah Mbo, kebetulan aku kau suapin mama... jadi aku aja yang bujuk mama ya”ucap Rheyna
“Baik non, kalau gitu Itah sambil rapi-rapi dulu ya, non?”tanya mbo Itah dengan sopan
"Iya Mbo"jawab Rheyna.
Mbo Itah pun mulai melakukan kegiatannya membersihkan ruangan rawat itu, sedangkan Rheyna sibuk membujuk Rina agar ingin makan.
"Itah udah selesai, non"ucap Mbo Itah beberapa menit kemudian.
“Sebentar ya bi, Rhey tanyain anak-anak nya dulu”jawab Rheyna lalu bangkit berjalan menuju Aileen.
“Ai sayang, Ai sama Enzi pulang sama Mbo Itah ya?”tanya Rheyna dengan lembut sembari mengusap puncak kepala Aileen dan Enzi.
"Kenapa mami?"tanya Aileen.
"Karena Ai sama Enzi udah capek seharian disini, sekarang pulang dulu ya..nanti kita main lagi"jawab Rheyna.
"Enzi mau pulang"jawab Enzi lalu kemudian berdiri.
"Bagus, Enzi hebat mau mengerti mama"ucap Rheyna sontak membuat Enzi mendongak.
"Enzi sayang mama"jawab Enzi sambil memeluk kaki Rheyna.
"Ai juga mau pulang deh"jawab Aileen sambil menyimpan ponsel Rheyna diatas sofa lalu ikut memeluk gadis yang ia sebut mami itu.
Rheyna tersenyum lalu membalas pelukan dari keduanya.
"Terimakasih ya, anak-anaak hebatnya mami"ucap Rheyna.
Mbo Itah yang sejak tadi berdiri tidak jauh dari Rheyna hanya bisa tersenyum memperhatikan bagaimana Rheyna sangat telaten dalam membujuk Aileen dan Enzi.
"Mama nanti pulang ke rumah sama papa ya ma"ucap Enzi.
“Iya sayang, nanti mama pulang sama papa..sekarang Enzi pulang sama Mbo Itah dulu engak apa-apa ya, nak?"jawab Rheyna.
"Enggak apa-apa, mama"ucap Enzi yang disambut oleh senyuman hangat dari Rheyna.
“Mami janji ya nanti pulang?”tanya Aileen sembari mengangkat jemari kelingkingnya.
“Iya, sayang..janji”jawab Rheyna sambil menautkan jemari mereka.
"Udah ya, sekarang ikut Mbo Itah"lanjut Rheyna.
"Oke mami"jawab Aileen lalu mencium pipi Rheyna.
“Ayok non”ucap mbo Itah sambil mengambil alih genggaman Aileen dan Enzi.
"Hati-hati di jalan ya, sayang"ucap Rheyna sambil mengusap puncak keduanya.
"Iya mami"jawab mereka berbarengan.
"Non, Itah pamit dulu ya, non"ucap Mbo Itah.
"Iya, Mbo..hati-hati ya, kalau sudah sampai rumah kabari saya atau tuan ya?"jawab Rheyna.
"Baik, non"ucap Mbo Itah lalu berbalik membawa Enzi dan Aileen pergi keluar dari dalam ruang rawat itu.
Selepas perginya mbo Itah dan kedua anaknya, Rheyna kembali duduk disamping blangkar Rina. Melihat Rina yang sudah memejamkan matanya membuat Rheyna menghela panjang dan menelengkupkan kepalanya dikedua lipatan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Lovers
RomanceAlvano, dosen tampan yang berstatus duda dan mempunyai anak kembar suatu hari bertemu dengan salah satu mahasiswa psikolognya. Alvano dan kedua anaknya yang selalu menutup diri dari orang lain ternyata berubah saat bertemu dengan gadis bernama Rheyn...