21. Cause of Overthinking

309 82 13
                                    

Tidak akan sulit, Haechan pikir. 

Toh, biasanya mereka juga tidak sedekat itu untuk terus saling bertegur sapa, kan?


Dari jauh, Haechan melihat Hitomi berjalan di koridor sambil setengah berlompat-lompat. Ada Minju di sampingnya, hampir tidak terlihat sama sekali. Sial, Haechan baru menyadarinya. Entah sejak kapan, dunianya justru jadi berubah total.

"Gak usah aturan! Gak usah ingat aku. Udah aja sama Kak Jaemin!" seru Hitomi pada Minju. Wajahnya yang pura-pura merajuk itu sangat menyenangkan, dan Haechan ingin tertawa saking lucunya.


"T-tadi di rambut Kakak ada daunnya."

"Oh. Hahaha. Masih ada gak?"


"Sialan," gumam Haechan kesal. Memori sedih macam apa sih yang tega lewat saat Haechan sedang berbunga-bunga?

Dengan kesal, ia memutus tatapannya pada Hitomi. Segera berpaling, berbalik, dan melangkah cepat menaiki tangga. Masa bodo Hitomi dan segala rencana anak itu! Sekarang Haechan harus lebih peduli pada perasaannya sendiri.

Haechan benar-benar tidak mau dengar, apapun kalimat Hitomi selanjutnya.

Padahal...




"Lagian aku udah punya teman baru!" seru Hitomi pada Minju. Pamer.

Minju mengerutkan dahi, meragukan. "Hm? Siapa? Sungchan? Yuri?"

"Kak Haechan. Temannya Kak Jaemin. Tahu, kan?"

Mata Minju membesar. "Oh! Kak Haechan? Tahu!"

"Dia baik banget tahu! Dia sering beliin aku makanan. Terus juga kita sering ngobrol bareng, terus dia baik, gak kayak kamu, dia nganterin aku pulang terus. Wlee!" Hitomi menjulurkan lidah, mengejek Minju.

Minju menahan senyumnya. Membuat indian dimple-nya yang tipis itu ketara jelas. "Enak aja, aku gak baik! Dia kenal kamu paling baru berapa hari. Iya kan? Gak bisa tuh dia jadi teman kamu."

"Dih? Iri dengki. Wlee."

"Ih? Wlee!" balas Minju. "Terus? Terus?"

"Apa ya? Aku berhenti diet—


Minju terkejut. Oh?


—gara-gara omongannya Kak Haechan. Hehehe."

Hitomi berpikir sejenak, Kak Haechan? Iya ah. Dia!

Minju tersenyum, sedikit diam sejenak sambil menatap wajah sahabatnya. Cerah sekali, sampai kulit pipinya yang berkilau itu jadi penuh kemerahan. Minju mengerti, sahabatnya itu sedang sangat menggebu-gebu.

"Cie," goda Minju tiba-tiba.

"Ih, kok cie?" 

Senyum Minju semakin melebar, terutama saat melihat Hitomi yang agak panik dengan konyolnya. "Engga. Hehehe. Yakin nih temenan aja?"

Hitomi mendadak terdiam. Senyumnya hilang. Kok nanyanya gitu?

"Kan diem! Hahahaha!" 

Keheningan Hitomi yang masih tak dapat mencerna kalimat sebelumnya pun pecah juga. "Iyalah! Ngapain dijawab? Orang ngaco! Wlee!"

"Masa ngaco? Wlee."

"Iya wlee! Udah lah sana aja! Main aja sama Kak Jaemin! Hahaha!"

"Dih?"

The Panorama Blockade [NCT Haechan x IZONE Hitomi] ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang