25. Witness of Love

366 88 18
                                    

Hai~

Maaf lama banget gak update. Semoga masih sering mampir yaa~

Enjoy!


---


"Kim Minju!"

Minju berhenti. Ia lalu memutar badannya, menatap bingung Haechan yang sedang berlari ke arahnya. "Kak Haechan? Kenapa?"

Haechan berhenti di depan Minju. Sekali dua kali menghirup napas. "Mau nanya."

"Oh, iya, Kak. Soal apa?"

"Itu." Dengan dagunya, Haechan menunjuk sisi kanan rambut Minju. Ada jepitan bergambar matahari bertengger di sana. "Dapat dari mana?"

"Oh, ini?" Minju memegang jepitannya. "Hehe. Jangan bilang-bilang Kak Jaemin ya? Jadi tuh dulu ada yang pernah kasih aku jepitan kumbang, terus aku gak pakai karena gak suka serangga. Terus—"

"Dikasih Hitomi?"

"Iya."

"Nanti tolong balikin ya, itu buat Hitomi soalnya." 

Haechan hendak beranjak pergi. Namun langkahnya tertahan karena lengannya tertahan oleh cengkeraman refleks Minju. 

"Kak Haechan kata siapa? Orang Hitomi bilang itu dari orang yang sama, kok."

Haechan menghela napas. "Itu dari gue."

Minju membelalakkan mata. "Oh?"

Refleks, ia segera melepas jepitan matahari itu dari rambutnya. 

"Jepitan kumbang yang buat lo dulu juga dari gue."


Minju beku. Ia mengerutkan dahi, sambil dengan ragu—dan bergerak sendiri—menyodorkan jepitan tadi pada Haechan. "A-aku gak ngerti."

"Iya haha. Duh masa iya gue bilang sih? Hehe." Haechan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia cuma canggung sekarang. "Ya, Minju, dulu gue suka banget sama lo. Beneran suka banget sampe gak bisa ngajak ngobrol. Jadi gue cuma bisa ngasih hadiah aja sambil ngedumel sendiri kalau ada yang berhasil deketin lo."

Tangan Minju mengepal. Dia sudah benar-benar marah. Apa maksudnya?

"Hah? Aku gak paham. Jadi maksudnya selama ini Kak Haechan cuma manfaatin Hitomi?"

"Hahaha. Gak gitu konsepnya." Haechan menghela napas. Mungkin itulah saat yang tepat untuk dia menumpahkan semuanya, meski bukan pada Hitomi. "Gue malah dulu sempat benci Hitomi. Abis dia ngalangin mulu kalau gue mau lihat lo."

Minju masih menatap Haechan dengan penuh kebencian. 

"Tapi...



...ternyata dia lebih indah aja. Hahaha. Gue jadinya ngelihatin dia terus."

Kebencian di wajah Minju perlahan pudar. Eh?

"Apa ya? Gue juga gak tahu dari kapan, tapi tiba-tiba, yang jadi pemandangan gue itu bukan lo lagi. Ya tiba-tiba aja gitu berubah jadi dia."

Haechan menghela napas, lalu tertawa sendu. "Aduh, ada banyak yang bisa gue ceritain soal ini, tapi apa ya? Gue gak tahu harus cerita dari mana." 

Haechan tersenyum sambil menatap langit-langit. Tampak sangat tulus dan tidak dibuat-buat. Matanya sampai memantulkan cahaya. Semburat senyum tipis menyembul dari bibirnya. 

The Panorama Blockade [NCT Haechan x IZONE Hitomi] ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang