7. kepagian

508 92 18
                                    

Adzan subuh telah berkumandang di mesjid Al-Fath komplek belimbing, sementara itu haikal masih asik mendengkur memimpikan sana twice, mimpi rutin seorang haikal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adzan subuh telah berkumandang di mesjid Al-Fath komplek belimbing, sementara itu haikal masih asik mendengkur memimpikan sana twice, mimpi rutin seorang haikal

"Kasep, anak ambu nu kasep, hayuk sholat subuh di masjid bareng bapak" ucap ambu yang mengetuk pintu kamar haikal

Suara lembut ambu membuat haikal terperosok semakin dalam ke mimpinya, menjadi member ke 10 twice

"Haikal kasep" oke, suara ambu semakin lembut

"BANGUN AI SIA BELEGUG" teriak ambu galak

Gubrak

Iya, itu ambu yang menendang pintu kamar haikal hingga sang pemilik kamar terlonjak kaget dari ranjangnya

"Iya iya fan, ayo berangkat. Kunci motor gue mana" ujar haikal dengan rambut acak-acakan dan iler yang deras

Haikal menggendong tasnya dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana boxer

Ambu menggeleng pelan, ngidam apa dulu waktu hamil haikal

"Kunaon maneh kal" tanya ambu heran

"Assalamualaikum, haikal sekolah dulu" haikal salim pada ambu, segera ambu meremat tangan haikal kencang

"Awwwhh mbuu" ringis haikal kencang

"Sadar dulu sok atuh, ini masih subuh belegug, buru sholat subuh dulu di mesjid sama bapak" ujar ambu membuat haikal sedikit demi sedikit sadar

Ia menguasap wajahnya kasar agar lebih sadar, ambu melesat pergi dari kamar haikal

Membiarkan haikal bersiap ke mesjid, ya benar saja haikal mengambil sarung dan memakai baju kokonya segera mengambil air wudhu

Haikal dan abah pergi ke mesjid untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah, selesainya haikal kembali pulang dan saliman dulu sama bapak-bapak komplek

Tak sengaja haikal berpapasan dengan bapak yang sedang bersalaman dengan pak Ardian yang haikal kira

"Anak bapak hebat ya, saya mau berterimakasih" ucap pak Ardian tersenyum ramah ke arah haikal disamping bapak

"Maap aje nih, haikal kenapa ya? Mecahin kaca bapak pakai bola atau nyolong mangga" tanya heran bapak membuat aib haikal tersebar luas

"Oh bukan, haikal udah nolongin anak saya faniyah pas keserempet motor pulang sekolah, makanya saya mau bilang makasih" ujar pak Ardian bersalaman dengan haikal

"Oh itu iya ilah, iya pak. Anak saya nurunin sifat saya ke dia" ucap bapak bangga menatap haikal

Giliran yang baik-baik sifat turunan, licik pisan batin haikal

"Hehe, santai aja pak. Sesama manusia memang harus saling menolong, apalagi haikal sama faniyah satu sekolah juga kan" ujar haikal tersenyum lebar

"Jadi kamu nanti yang bakal bareng sama faniyah berangkat sekolahnya? Saya sih setuju sekalian titip faniyah selama di sekolah ajak dia main" pak ardian tersenyum ramah

INTROVERT GIRL [Jinrene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang