Faniyah dibuat pusing dengan tingkah haikal, secepat itu ia berubah, kemarin cuek dan sekarang sudah normal kembali
Keduanya sedang makan siang di jam istirahat seperti biasa kelasnya faniyah, jika sudah begini mana bisa faniyah kembali mengingat rencana awalnya jaga jarak dengan haikal, ia takut semakin bertambah rasa sayangnya dan akan semakin ingin memiliki haikal yang begitu jauh untuk faniyah capai
"Kenapa nggak dimakan, gue ganteng ya" ucap haikal membuyarkan lamunan faniyah
"Aku udah kenyang" jawab faniyah menutup kotak makannya segera haikal cegah
Haikal sudah beres dengan makanannya, laper katanya makanya di gas terus beberapa sendok langsung habis "Jangan gitu, kasian bunda udah masakin tapi lo nggak makan"
"Yaudah kamu aja" titah faniyah cuek
"Kita yang abisin, sini gue suapin biar cepet" haikal mengarahkan satu sendok suapan ke mulut faniyah
"Nggak ah haikal, malu" siyalan, faniyah malah blushing malu
"Aaaa, anggap aja gue bunda. Ayo anakku yang cantik dan sholeha"
Faniyah malah tertawa, dapet banget feel haikal jadi bunda dan akhirnya faniyah membuka mulutnya lalu melahap makanannya
"Lo itu jangan suka nggak nafsu makan gitu lah, kasian bunda udah masakin dari bedug subuh. Gue dulu kalo nggak mau makan aja digebuk, beruntung kalo lo..." Ucapan haikal terjeda
"Aku beruntung kenapa?" Tanya faniyah menerima suapan dari haikal
"Kalo lo gue sayang" haikal is back guys, tanpa dosa ia tersenyum seraya mengusap surai rambut faniyah
"Sayang-sayangnya kamu banyak haikal" sarkas faniyah mantap
"Cuman dua doang" sahut haikal menyuapkan makanan untuknya sendiri
"Nata sama adelia kan" ujar faniyah yang sebenarnya tidak ikhlas menyebutkan nama kedua perempuan itu
"Bukan, hamid sama lo calon istri gue kelak kalo jadi" faniyah mendecih pelan pengalihan dari degupan jantungnya yang kencang
"Kamu makin jadi ya haikal, udah ah aku kenyang. Kamu habisin ya ya ya" ucap faniyah mengerjapkan matanya berkali-kali gemas
"Cukup fan, tanpa lo suruh gue emang mau ngabisin" haikal menempelkan jari telunjuknya dibibir faniyah
Benar saja haikal menghabiskan sisa bekal faniyah ya antara laper sama bucin sih tipis lah ya bedanya, selesai dengan makan siangnya haikal berniat cabut
Sebelumnya ia mendekatkan wajahnya ke wajah faniyah jarak yang cukup dekat, faniyah sendiri terkejut dan tidak berkutik
"Lo pake lipbalm ya?" Tanya haikal mengusap bibir peach milik faniyah dengan ibu jarinya
Matanya membulat sempurna, faniyah bingung mau menjawab darimananya, sungguh ia menyesal telah memakai lipbalm pagi ini
"I-iya, kenapa?" Jawab faniyah mendorong dada haikal menjauh, agar faniyah bisa mengatur nafasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
INTROVERT GIRL [Jinrene]
Ficção AdolescenteBagaimana sikap haikal menghadapi perempuan introvert yang jatuh cinta dengannya, sementara itu dirinya tidak ingin memiliki hubungan yang serius "Dari 271.349.889 penduduk di indonesia kenapa aku harus jatuh cinta sama Haikal Ahmad"- Faniyah Ardian...