Tubuh mungil faniyah kini sudah lekas membaik, panasnya sudah turun hanya tinggal istirahat sebentar agar besok bisa kembali masuk sekolah bersama haikal
Sejak malam itu, teka-teki dalam benak faniyah terjawab, haikal memiliki rasa yang sama dengannya. Sekarang malah ia canggung untuk memulai lagi dengan haikal
Jantungnya kembali berdetak kencang teringat saat haikal dengan tegas mengatakan ia jatuh cinta dengannya, malam minggu itu ingin rasanya ia menjerit kencang
Tapi faniyah malah memarahi dirinya sendiri lebih tepatnya penyakitnya, kini haikal tahu semua kelemahan terbesar faniyah itu penyakit asmanya, apa bisa saja? Haikal tidak jadi jatuh cinta setelah tahu penyakit faniyah dan memilih menjauhinya
Faniyah memejamkan matanya erat dengan menarik selimutnya menutupi seluruh tubuhnya, kepalanya pusing kembali
Dengan tangan membawa kantung plastik putih berisikan sterofoam bubur bandung kesukaan faniyah sejak sekolah dasar katanya, haikal datang dan berbincang dengan bunda yang nampak bersedih sejak kejadian itu
Saat faniyah pulang dengan tangis dan berakhir demam, haikal hanya mengatakan mereka sedang bertengkar, tapi bunda memaklumi keduanya
"Bun, kenapa faniyah nggak bilang ke haikal. Kalo dia punya asma" ujar haikal mengambil alih nampan berisi obat dan air putih untuk faniyah nanti
"Loh, emang faniyah nggak ngomong apa-apa sama kamu kal, soal asmanya?" Tanya balik bunda dan haikal menggeleng
Bunda menghela nafasnya pasrah dan tersenyum lembut "Faniyah nggak mau kamu khawatir kal"
"Dulu waktu faniyah kecil asmanya sering kambuh, dia di jauhi temen-temennya, makanya sampai sekarang dia lebih suka sendiri" haikal mengangguk paham siapa itu faniyah sebenarnya
"Yaudah bun, haikal masuk kamar faniyah dulu ya" pamit haikal tersenyum lebar
Langkahnya sudah memasuki kedalam kamar faniyah, terlihat faniyah nampak memunggunginya dengan selimut tebalnya
"Nanti aja aku minum obatnya" ucap faniyah tanpa menoleh
"Sekarang, lo harus minum sekarang. Biar cepet sembuh, gue kangen"
Secepat kilat faniyah menoleh ke suara bass favoritnya itu, dan memang benar itu seseorang yang mencuri hatinya sejak lama
"Haikal, ngapain kamu kesini?" Tanya faniyah beranjak duduk dari tidurnya
Dengan dress tidur yang panjang berwarna biru muda soft dan wajah pucatnya, pipi yang semakin tirus itu membuat haikal sedih hatinya
"Kesayangan gue lagi sakit, masa gue diem aja" ucap haikal duduk ditepi ranjang dengan sterofoam putih berisikan bubur ayam bandung
"Aku udah gakpapa" jawab faniyah menunduk, terlalu bingung saat hatinya berbunga-bunga begini
"Makan dulu terus minum obatnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
INTROVERT GIRL [Jinrene]
Novela JuvenilBagaimana sikap haikal menghadapi perempuan introvert yang jatuh cinta dengannya, sementara itu dirinya tidak ingin memiliki hubungan yang serius "Dari 271.349.889 penduduk di indonesia kenapa aku harus jatuh cinta sama Haikal Ahmad"- Faniyah Ardian...