Ardian Hermanto seorang pegawai negeri sipil baru saja pulang setelah jam kerjanya selesai, dengan mobil grand Livina yang sudah terparkir dengan epic di garasi rumahnya
Amelda sang istri menyambut kepulangan suaminya dengan baik, ia tahu sang suami merasa lelah seharian dengan kerjaannya
Ardian dan Amelda adalah kedua orang tua Faniyah, dan kini sang bunda itu tidak bisa menutupi rasa kekhawatirannya pada faniyah
"Kenapa bun, nggak biasanya gitu" tanya ayah ardian yang membaca isi pikiran sang istri
"Faniyah, yah. Bunda bingung mau mulai ceritanya darimana"
Ayah membuka jaketnya dan melemparkannya asal ke sofa, ia menatap lekat sang istri "Faniyah kenapa?!"
Emosi, itu yang amelda lihat dari mata ardian
"Faniyah tadi keserempet motor pulang sekolah" jawab bunda dengan nada bergetar
"Astagfirullah, terus gimana sekarang fani?"
"Udah yah, dia udah ada yang nolongin saat di tempat kejadian, cuman lecet di sikutnya aja" bunda duduk disebelah ayah, mengusap punggungnya pelan
"Kok bisa! Kalo gitu ayah nggak akan izinin fani buat bawa motor ke sekolah lagi, bahaya buat dia" ayah menoleh menatap lekat bunda
"Bunda kan dari awal juga nggak setuju yah, kalo fani bawa motor. Anak kita itu udah punya asma dan fisiknya lemah"
Ayah terdiam, rasanya ini semua salahnya. Gagal sudah menjadi ayah
"Ayah minta maaf bun, habis gimana lagi? Kalo bareng sama ayah berangkat sama pulangnya beda jadwal, dan juga arah sekolah sama kantor sipil ayah jauh banget bun" ucap ayah mengusap bahu bunda lembut
Pintu rumah terbuka tiba-tiba menampilkan sosok faniyah yang bertubuh mungil, ayah dan bunda serentak menoleh ke arah faniyah baru saja masuk
"Eh ayah udah pulang" ujar faniyah yang salim kepada sang ayah
"Udah, duduk disitu kamu" titah sang ayah, apa ini tiba-tiba faniyah punya feeling yang tidak bagus
Faniyah mengangguk dan duduk disebelah ayahnya dengan hati dag-dig-dug serrr
"Bener kata bunda, kamu habis keserempet motor pulang sekolah?" Tanya ayah dengan menatap tajam kedua mata faniyah
"B-bener yah, tapi fani gakpapa kok" jawab faniyah mengangguk mantap
"Apanya yang gakpapa? Liat sikut kamu lecet ada goresan" ayah menarik pelan lengan faniyah dan mengusap pelan bekas goresan pada sikutnya
"Bunda bikin kopi deh, yah" ujar bunda yang beranjak berdiri menuju dapur
Bunda jangan pergi, mampus aja aku batin faniyah
"Itu karena kamu ceroboh fani, mulai besok kamu nggak ayah kasih izin naik motor ke sekolah"
Faniyah menunduk dalam dan mengangguk
"Ada saksi di tempat kejadian?" Faniyah memberanikan menatap sang ayah
"Hmmm a-d"
Males banget aku bilang ke ayah kalo haikal yang nolongin makin jadi anak emas nanti dia dimata keluarga aku batin faniyah
"Haikal anaknya pak mamad jaenudin" sahut bunda yang datang membawa secangkir kopi untuk ayah
Ayah menoleh ke arah bunda dan mengangguk pelan "Anaknya pak mamad, oh haikal yang ramah itu?"
Faniyah ingin muntah sekarang
"Ramah apanya, genit" gumam pelan faniyah
"Kalo gitu ayah harus bilang terimakasih nanti sama haikal" ucap ayah seraya menyeruput kopi kapal api biasa buatan bunda
"Harus yah, mereka juga satu sekolah" ujar bunda memijat bahu ayah pelan
"Bagus dong, kamu punya temen fan. Ayah mau kamu bisa bersosialisasi biar banyak yang nolongin kamu kalo susah"
Faniyah menghela nafas panjang tanpa mau menjawab
"Siapa yang mau temenan sama aku yang asma, aku nyaman dalam sepi" faniyah buka suara akhirnya
"Lirik lagu mana tuh" ledek ayah
"Ayah! Fani serius, udah ya. Fani mau ke kamar banyak tugas" pamit faniyah namun di tahan oleh ayah
"Sini dulu fan, ayah kan masih mau kangen-kangenan, ayah cuman mau bilang teman sejati itu tidak mengenal siapa kita dan darimana kita berasal, ayah mau kamu punya temen dan nggak tertutup kayak gini" ucap ayah sukses membuat faniyah kembali menghela nafasnya
"Aku punya temen kok ayah"
"Rina, cuman ada disaat kamu sekolah, ayah ngomong gini karna ayah sayang sama kamu" faniyah mengangguk
"Faniyah sayang ayah sama bunda" ujar faniyah memeluk sang ayah dan bundannya
"Kalo gitu besok kamu naik ojol ke sekolah ya"
"Mau ojol atau sama haikal, fan?" Ledek bunda pada faniyah
"Bundaaaaa!!!!" kening ayah mengernyit heran ada apa antara haikal dan faniyah
Bersambung...
Holaaa baru update awokawok, JANGAN LUPA VOTMENT YA SAHABAT.
dabel apdet jangan?
KAMU SEDANG MEMBACA
INTROVERT GIRL [Jinrene]
Fiksi RemajaBagaimana sikap haikal menghadapi perempuan introvert yang jatuh cinta dengannya, sementara itu dirinya tidak ingin memiliki hubungan yang serius "Dari 271.349.889 penduduk di indonesia kenapa aku harus jatuh cinta sama Haikal Ahmad"- Faniyah Ardian...