Sesampainya rombongan siswa Jakarta Jaya di villa yang sebelumnya sudah di sewa, halamannya cukup luas dan letak yang strategis untuk melihat sekitarnya penuh dengan bukit yang tak terlalu tinggi
Dua bangunan rumah dalam satu halaman yang luas, tentunya siswa laki-laki dan perempuan dipisah, kalau kata arif nanti bablas. Setelah menaruh semua barang bawaan, siswa diarahkan untuk berkumpul memulai agenda pertama mereka yaitu mendaki bukit lebih tepatnya untuk melihat air terjun disana
Haikal baru saja selesai menaruh bawaannya di kamarnya dan keluar untuk menghampiri jerri dengan setelan jersey bola Manchester united dibalut jaket bomber waterproof berwarna coklat dan terakhir sepatu Converse abu-abu
Jerri nampak kece dengan kupluk rajut dan kacamata hitamnya lalu tangannya memegang megaphone toa untuk komandonya pada siswa lainnya
"Diatas nyebat sabi nggak?" Tanya arif pada jerri
"Sabi, cuman buangnya jangan sembarangan" jawab jerri menyalakan megaphone toanya
"Yuk, dengerin gue semuanya yuk. Bismillahirrahmanirrahim, ada beberapa arahan melalui komando gue sebagai penanggung jawab kalian selama disini, hari ini kita akan mendaki bukit yang ada dibelakang villa kita dan disana ada air terjun bisa buat kalian have fun, tapi gue minta kalian jaga sopan santun kita lagi di daerah orang..."
"...tiap regu dua orang, maksimal empat orang dan utamakan perempuan saat mendaki untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ngerti nggak" ucap jerri gagah menggunakan megaphone toa
"NGERTIIIII" jawab serentak siswa
"Ayo jalan, pelan-pelan bos" titah jerri memimpin jalan
Faniyah terkejut saat tiba-tiba ada yang meraih tangannya untuk digenggam erat
"Kamu harus terus disamping aku, jangan dilepas" haikal menarik ke atas genggaman tangannya
"Iya haikal iya" jawab faniyah tersenyum lembut
Ternyata pemikiran faniyah salah tentang bukit, dimana banyak jalan menanjak, jurang, dan bebatuan. Sungguh kakinya tak sanggup terlebih lagi nafasnya cukup tersengal-sengal lelah sejak tadi terlalu banyak menanjak
Haikal tidak pernah melepas genggaman tangannya pada faniyah dan selalu mencari jalan yang dapat dilalui faniyah dengan mudah
"Denger nggak gue bilang? Dahulukan perempuan, kasih jalan!" Teriak jerri lantang
Lutut faniyah lemas ia memilih duduk sebentar dibebatuan besar dan mengambil nafasnya banyak-banyak
"Ya ampun fani!! Lo kenapa batu banget sih, kan gue bilang di villa aja" ujar rina heboh menghampiri faniyah
Faniyah tersenyum tipis "Aku gakpapa, kamu duluan sana sama arif"
"Kal! Bawa faniyah balik, gue takut dia kenapa-kenapa" ucap rina sebelum akhirnya meninggalkan faniyah dan haikal
KAMU SEDANG MEMBACA
INTROVERT GIRL [Jinrene]
أدب المراهقينBagaimana sikap haikal menghadapi perempuan introvert yang jatuh cinta dengannya, sementara itu dirinya tidak ingin memiliki hubungan yang serius "Dari 271.349.889 penduduk di indonesia kenapa aku harus jatuh cinta sama Haikal Ahmad"- Faniyah Ardian...