18. amanah ayah untuk Haikal

441 84 24
                                    

Haikal sudah kembali masuk sekolah lagi setelah sakit, dan sekarang ia baru selesai makan siang dengan faniyah seperti biasa di kelas IPA 3 dengan bekal masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haikal sudah kembali masuk sekolah lagi setelah sakit, dan sekarang ia baru selesai makan siang dengan faniyah seperti biasa di kelas IPA 3 dengan bekal masing-masing

Seperti sekarang haikal sedang mengusap perutnya kenyang, faniyah meminum air mineral dari botol minumnya

"Wih, wih, yang abis lunch bareng" ujar rina yang baru tiba dari kantin

"Kok udah balik sih, ngantin lagi sana, rin" usir haikal membuat rina memutar bola matanya malas

"Kasih gue gocap baru balik ke kantin, lagian lo berduaan nggak baik nanti ketiganya setan" faniyah hanya menghela nafas panjang

"Iya lo setannya, rugi gue berasa ngasih uang bekel anak" ucap haikal semakin merapatkan tubuhnya dengan faniyah

"Geser, kal. Kamu bau keringet" ujar faniyah mendorong pelan tubuh haikal

Haikal segera mengendus lengan bajunya tidak terima dibilang bau, pasalnya haikal paling rajin pakai parfum "Nggak ah, masih wangi"

"Lo tadi abis main bola kan, pasti bau lah. Sana balik kelas gue mau duduk" ucap rina kesal karena ia iri sama faniyah selalu didatangi haikal

"Apaan sih lo, iri aja gue deket sama faniyah kan lo dukung gue" ujar haikal merangkul bahu faniyah

Dan faniyah selalu diam tidak risih, entahlah hatinya berkata tak apa, dan sudah sedekat itu dengan haikal

"Iya gue iri, kal. Tolonglah jangan uwa uwu didepan gue" sahut rina menangis dramatis

"Arip nganggur, deketin gih" titah haikal

"Najis, level gue dari salman anjlok ke arif"

Faniyah tertawa kecil melihat pemandangan rina dan haikal adu argumentasi, setidaknya rina tidak segalau kemarin

"Tempat makan kamu mau aku bawa lagi?" Tanya faniyah membereskan tempat makan keduanya

"Iya, kalo di taro tas gue suka kelupaan buat di cuci" jawab haikal mengangguk

"Makan bareng, pulang bareng, tempat makan di cuciin juga, kenapa nggak jadian sih gemes gue" cerca rina menatap haikal dan faniyah bergantian

"Gue belum jumpa fans sama anak Jakarta Jaya, insyallah setelah itu gue lamar fani"

Haikal mencubit gemas pipi faniyah, sedangkan orang yang ia cubit hanya menatap malas haikal dan berandai-andai bahwa ucapan haikal akan kenyataan

"Fan, yang kayak gini nih muka buaya yang doyan spik spik doang, korbannya nggak jauh-jauh dari adelia, nata, gladis, laras, misel"

INTROVERT GIRL [Jinrene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang