20. jamais vu

449 78 10
                                    

Tiga hari sudah haikal dan faniyah tidak masuk sekolah, dan haikal menemani faniyah dalam melakukan aktivitas kecilnya, bahkan haikal harus menemani faniyah tidur lebih dulu baru setelahnya ia baru boleh pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga hari sudah haikal dan faniyah tidak masuk sekolah, dan haikal menemani faniyah dalam melakukan aktivitas kecilnya, bahkan haikal harus menemani faniyah tidur lebih dulu baru setelahnya ia baru boleh pulang

Karena malam itu saat haikal menginap dirumah faniyah, tengah malam faniyah berteriak histeris dengan tangisnya, ia berkata bertemu dengan ayah dalam mimpinya, haikal bangun dan menjadi orang pertama yang menenangkan kembali faniyah

Dan hari ini keduanya sudah sama-sama kembali bersekolah, hati faniyah sudah lumayan ikhlas sedikit demi sedikit dan seiring berjalannya waktu seperti kata haikal

Sekarang yang dibutuhkan faniyah adalah haikal, hanya dengan haikal ia bisa kembali kuat, namun ia paham bahwa ketergantungan haikal itu lebih berbahaya daripada narkoba, yang suatu saat bisa membuatnya sakit tanpa tahu apa obatnya

"Rin, nitip fani" ujar haikal mengantar faniyah masuk kedalam kelasnya

"Emang aku barang apa" sahut faniyah menaruh tasnya

"Gue kangen tau sama lo, dan gue turut berdukacita ya, fan" ucap rina menunduk sendu

Haikal rasanya ingin menjitak kepala rina saat ini, faniyah baru saja bangkit tapi malah rina membahasnya lagi

"Iya makasih rin, ayah aku udah ada di surga" faniyah tersenyum lembut menatap sekilas ke arah haikal yang ikut tersenyum

"Kalo gitu gue cabut ke kelas" pamit haikal pada faniyah

"Kelas atau kantin?" Tanya faniyah penuh tatapan mengintimidasi

"Kantin sih, ya pokoknya gue udah menganggap kantin sebagai kelas kedua" ucap haikal segera berlari keluar kelas faniyah

Faniyah hanya bisa memutar bola matanya malas, faniyah sebenarnya juga rindu bersekolah, suasana kelas walau temannya hanya rina, tapi setidaknya dengan bersekolah bisa mengalihkan rasa sedihnya

Suasana kantin ricuh oleh siswa yang asik jajan kesana-kemari, begitu juga haikal yang baru saja bergabung dengan jerri, arif, dan arul

"Cabut warung pak ucup aja gimana cui" usul jerri yang sedang menyeruput teh pucuk harum

"Baru duduk gue, bangsat" ujar haikal dengan kesal, mendapat kekehan dari arul

"Yaudah lo duduk di warung pak ucup nanti, buruan lah cabut. Garing di kantin" ucap arif beranjak berdiri dari kursi kantin

"Eh, yakin bang hari ini freeclass?" Tanya arul ragu menatap jerri

Semua tatapan tertuju pada jerri, dan jerri susanto itu mengangguk mantap "Yakin, orang kata bu yanti hari ini rapat buat bagi rapot sebelum classmeet"

INTROVERT GIRL [Jinrene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang