epilog: maba

725 76 36
                                    

Dibawah teriknya panas matahari ratusan camaba dijemur dan sesekali diteriaki galak oleh tiap katingnya, seperti saat ini faniyah menahan diri sampai acaranya selesai walau rasanya pening dikepala dan ingin pingsan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dibawah teriknya panas matahari ratusan camaba dijemur dan sesekali diteriaki galak oleh tiap katingnya, seperti saat ini faniyah menahan diri sampai acaranya selesai walau rasanya pening dikepala dan ingin pingsan.

"Heh itu! Iya lo cewek yang pake name tag nengsih, rambut kuncir dua!" Teriak rendi salah satu kating penanggung jawab fakultas psikologi

"Saya kak" sahut faniyah menghampiri rendi malu

"Gue suruh lo bawa gula putih kenapa nggak?!" Bentak rendi galak

Benar kata haikal, dunia perkuliahan itu keras.

"Sa-ya lupa kak" jawab faniyah pelan sambil menunduk

Rendi tertawa remeh dan melirik ke maba lainnya yang tengah berbaris rapih "Lo liat nih, camaba yang suka berulah nantinya"

"Heh, lo lagi ospek di kuliahan bukan smp. Oh lupa lo masih calon belum tentu juga jadi maba disini"

Mental faniyah hancur, ia tidak biasa diejek dan diremehkan oleh orang baru, keluarganya, haikal, tidak ada yang pernah berkata seperti itu padanya

"Maaf kak" ucap faniyah meremat ujung roknya

"Lagi lebaran lo? Gue nggak pilih kasih kok tenang aja, yang nggak bawa tetep harus dapet hukuman" ujar rendi melirik faniyah sekilas

"Hukumannya apa kak?" Tanya faniyah gugup

"Keliling lapangan 100 kali" mata faniyah membulat sempurna

Bisa-bisa ia sekarat ditempat seperti kejadian kala itu

"SAYA KAK!" Teriakkan yang membuat faniyah dan rendi menoleh bersamaan

"Siapa lo?" Tanya rendi melirik sinis

"Haikal Ahmad dari fakultas manajemen, saya juga nggak bawa gula putih kata kak tiana suruh ke kak rendi" ucap haikal dengan gagahnya

Haikal berdiri disebelah faniyah diam-diam menggenggam tangan faniyah untuk menguatkan mental kekasihnya ini

"Tiana? Ngeri juga kalo dia yang minta" cicit pelan rendi

"Kalian semua liat nih, dua camaba ini adalah calon-calon masalah nantinya, tidak disiplin" ujar rendi menatap ke seluruh camaba yang terdiam patuh

Haikal berbisik pelan pada faniyah "Calon masalah katanya, orang kita calon pasutri"

"Ish haikal jangan bercanda ah" balas faniyah menahan kekehannya

"Oke, buat lo nengsih keliling lapangan dan lo name tag mamad operasi semut alias mulung dari fakultas hukum sampai kedokteran pungutin sampah plastik" titah rendi mutlak

Tentu bukan haikal namanya jika tidak tawar-menawar "Kak, saya kan suka olahraga sabi lah keliling lapangan"

"Eh mamad, dunia perkuliahan bukan genre romance. Mau jadi hero lo?"

INTROVERT GIRL [Jinrene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang