Happy Reading...
Setelah kepergian teman-teman Kelvin, kini tinggallah mereka bertiga dan beberapa maid serta bodyguard.
Gaziel, remaja itu kini berada di dapur sedang membuat makan siang bersama bi Sarah serta beberapa maid yang membantu.
Sedari tadi senyuman tak luntur dari wajah manisnya, ia begitu senang dan membuat bi Sarah serta beberapa maid yang membantu mereka ikut senang, jarang sekali anak itu bisa tersenyum senang seperti saat ini.
Karena penasaran, bi Sarah kemudian bertanya padanya."Den Gaziel sedari tadi bibi perhatikan den Gaziel tampak senang sekali. Ada apa den?"
Gaziel menatap bi Sarah masih dengan tersenyum yang tak luntur dari wajah manisnya. Kemudian menjawab pertanyaan dari wanita paruh baya itu "Gaziel senang bi, soalnya kak Kelvin dan kak Bintang mau nyobain makanan Gaziel, gak biasanya mereka akan menyentuh masakan Ziel" ungkapnya.
Bi Sarah menganggukkan kepalanya tanda mengerti, dan kemudian melanjutkan kegiatan memasak mereka.
-----
Berbeda di dapur yang tampak baik baik saja, di ruang tamu di mana kedua remaja kembar itu tampak diam canggung tak seperti biasanya. Tak ada percakapan diantara mereka, mungkin karena pembicaraan mereka terakhir kali. Kelvin sibuk dengan ponselnya dan Bintang yang tampak anteng menonton kartun di televisi.
Ponsel Bintang berbunyi.
Mendengar ponselnya berbunyi, dengan malas dia meraih benda pipih yang berada di atas meja "haloo" sapa Bintang dengan nada malas bahkan ia tak melihat siapa yang menelponnya itu.
"salam dulu!" tegur seseorang di seberang sana.
Bintang langsung saja menggaruk kepala nya yang tak gatal setelah mendengar teguran dari si penelpon yang sangat ia hapal suaranya.
"Maaf mah, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu," salam Bintang dengan raut wajah senang.
"Waalaikum salam. kamu yah kebiasaan gak salam dulu," tegur anindya, mendapat kekehan pelan dari Bintang.
"Tadi kelupaan mah," kata Bintang berusaha mengelak.
"Alasan," ujar anindya tak percaya.
"Ih mah serius," kata Bintang memanyunkan bibirnya kesal karena mamanya tak percaya.
"Adek udah makan?," tanya Anindya takut anaknya itu tak mau makan ketika ia tak berada di rumah.
"Bibi baru masak mah, bentar lagi bintang makan," kata Bintang sekenanya.
"Jangan lupa makan ya, nanti sakit loh," peringat Anindya.
"Siap mama. Btw nanti mama bawa oleh oleh apa buat Bintang."
"Adek pengen nya apa?" tanya anindya pada putra kesayangannya.
"Adek mau sepatu aja mah,"
Bintang sebenarnya tak suka, jika di panggil adek. Selain karena alasan ia udah besar dan gak pantas lagi di panggil adek plus karena ia anak kedua bukan putra bungsu. jadi yang seharusnya di panggil adek itu Gaziel. Tapi Bintang juga terkadang memanggil dirinya adek jika sedang menginginkan sesuatu agar di turutin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaziel Story {ON GOING} - (Tahap Revisi)
Short Story*Judul sebelumnya 'Kisah Renand.' Ini hanyalah kisahku, tentang aku yang berjuang mendapatkan kasih sayang keluargaku. Terkadang aku berfikir, haruskah aku menyerah? Apakah dengan aku mati maka mereka akan menyayangiku? Jikalau memang itulah yang b...