18. Menghindari Alvino

1K 87 5
                                    

Saat ini ujian kedua di hari pertama telah selesai dan Gaziel sekarang sedang menikmati makanan yang di bawa dari rumah karena tadi ia tak sempat sarapan.

Semua teman sekelas Gaziel sudah berada di kantin untuk mengisi perut nya. Keadaan kelas sangat hening hanya ada Gaziel di kelas itu.

Namun kedatangan seseorang yang ingin Gaziel hindari masuk ke kelas nya tanpa merasa bersalah sama sekali.

Dia adalah Alvino, musuh kakak nya, dia dengan santai duduk di depan Gaziel dan memutar bangku agar menghadap ke arah Gaziel sehingga ia bisa melihat jelas Gaziel yang sedang menikmati makanan nya dalam keheningan.

"Gaziel," panggil Alvino.

Sedangkan si pemilik nama bungkam dan seolah tuli ia terus memakan makanan nya tanpa mempedulikan Alvino.

Gaziel marah pada Alvino karena telah melukai kakak nya dan ternyata kejutan yang di maksud Alvino itu adalah membuat Kelvin terluka.

"Gaziel lo dengar gue kan," Kata Alvino tak menyerah.

Gaziel terus memakan makanan nya dan menunduk menatap makanan tak ingin menatap Alvino.

"Gaziel please lo jangan kayak gini," kata Alvino.

"Sorry, gue gak sengaja mendorong Kelvin," kata Alvino berusaha agar Renand tak marah pada nya.

Gaziel tak menjawab ia terus makan, namun siapa sangka ia tengah menahan tangis nya agar air mata nya tak jatuh.

"Gaziel gue ngelakuin ini semua demi lo,  gue gak tega liat lo di sakiti sama dia, coba lo pikir dia itu udah jahat banget sama lo, please dengerin gue, gue gak sengaja ngelakuin itu," kata Alvino.

Gaziel selesai makan segera menyimpan bekal nya kembali ke dalam tas. Semua pergerakan Renand di amati oleh Alvino yang tak beranjak dari tempat nya.

Gaziel kemudian berdiri dan hendak keluar dari kelas tapi Alvino dengan cepat menghalangi jalan nya.

"Lo mau kemana? kita belum selesai bicara," kata Alvino yang sedang merentangkan tangan nya di pintu masuk.

Gaziel tak menjawab ia berusaha bisa lewat tapi Alvino terlalu kuat, maka remaja itu kemudian memutuskan untuk kembali ke tempat duduk nya.

Dia mengambil buku mengabaikan keberadaan Alvino yang menatap nya sendu. Alvino tak tahu bagaimana cara membujuk Gaziel yang sedang marah pada nya.

Gaziel sibuk dengan buku nya dan tak pernah mengalihkan pandangan nya dari buku yang sedang ia baca, mata nya menatap buku namun jiwa nya melayang entah kemana.

Yang di lakukan Alvino hanya diam menatap Gaziel, ia merasa bersalah sebenarnya. Tapi tujuan nya baik hanya ingin membuat Kelvin sedikit merasa kan sakit tapi tak sebanding dengan kesakitan Gaziel selama ini.

Bel ujian kedua berbunyi...

Murid kelas X MIPA 1 A mulai berdatangan dan itu membuat Alvino harus pergi dari kelas. Ia melangkah keluar tapi ia sempat melihat Gaziel sebelum ia benar benar menghilang.

Setelah memastikan Alvino sudah keluar dari kelas, baru lah Gaziel menatap pintu dengan nanar, ia tentu saja merasa bersalah pada Alvino. "Maafin Gaziel kak. Gaziel terpaksa," batin Gaziel.

****

Hari ke dua ke tiga bahkan hari ke tujuh ini Gaziel terus menghindari Alvino, baik saat ia tak sengaja bertemu atau pun ketika Alvino dengan sengaja mendatangi kelas nya ia akan mengabaikan nya.

Seperti sekarang, Gaziel tak sengaja bertemu dengan Alvino di koridor saat ingin pulang.

Alvino dengan senang hati menyapa Gaziel dan mengajak nya pulang bersama, namun balasan Gaziel Alvino hanya keheningan seolah tak ada yang mengajak nya bicara.

Gaziel terus mengabaikan Albino yang terus mengoceh dan meninggal kan gerbang sekolah dengan naik angkot, karena kalo ia berjalan kaki sudah di pastikan Alvino bakal terus mengejar nya sampai dia mau berbicara pada nya lagi.

"Sorry Gaziel, kalo memang kehadiran gue buat lo gak nyaman. Gue bakal jarak jarak dengan lo," kata Alvino saat Gaziel udah jauh. Dirinya tentu sedih, ia sama sekali tak ingin membuat Gaziel marah karenanya.

Alvino pulang dengan menggunakan motor dan pandangan yang tak fokus pada jalanan, ia tak bisa tidur dengan tenang, seseorang yang ingin ia lindungi sekarang menghindari nya bahkan tak ingin berbicara lagi pada nya.

Seperi perkataan Alvino kemarin, kini remaja itu tak lagi berusaha untuk berbicara pada Gaziel, terbukti ketika tadi ia tak sengaja bertemu Gaziel tapi Alvino pergi begitu saja. Hal tersebut membuat Gaziel semakin membenci dirinya sendiri, karena telah jahat kepada Alvino.

****

Lima gari kemudian...

Hari ini, Bintang dan kelvin sedang berada di dalam kelas, dan untuk hukuman balapan antara Kelvin dan Alvino beberapa hari yang lalu, seolah Alvino mengabaikan nya karena ia terlalu sibuk dengan Gaziel, Ia melupakan hukuman untuk Kelvin.

Kelvin sangat senang karena hampir 2 minggu ini Alvino tak menagih hukuman nya.  Bahkan saat kelas usai Alvino langsung keluar Kelas mengabaikan Kelvin musuh nya.

Bintang hendak ke kantin tapi di halangi oleh Kelvin yang mengatakan ikut dengan nya ke rooftop, Bintang mengikuti nya saja.

"Lo ngapain ngajak gue ke rooftop?," Tanya Bintang setelah sampai.

Di rooftop hanya ada Kelvin dan Bintang. Kelvin dengan santai duduk di sofa.

"Duduk sini dulu, gue perhatiin lo kayak tertekan gitu dengan ujian minggu lalu," kata Kelvin.

Bintang tak menjawab ia hanya duduk di sofa agak jauh dengan Kelvin. Lalu pandangan nya  ke ponsel milik nya tentu saja ia bermain game.

"Gue kangen...," tiba tiba Kelvin berkata demikian membuat Bintang langsung melihat kearah Kelvin.

"Kangen apaan?" tanya Bintang penasaran.

"Gue kangen buat lo nangis," Kata Kelvin dan setelah itu Kelvin tertawa keras.

"Nyebelin," kata Bintang pura pura ngambek.

"Lo kan gampang banget nangis, gak usah ngambek gitu anak kesayangan mama," kata Kelvin yang melihat Bintang memanyunkan bibir nya.

Menggemaskan bagi orang lain tapi tampak menjijikan bagi Kelvin yang memang tak pernah menyukai seseorang yang ngambek kan dan cengeng. Tapi justru malah Bintang cengeng banget, kena bola aja dia udah nangis. Maka nya sedari kecil Kelvin selalu menjaga Bintang agar tak ada yang berani melukai nya.

Saat Kelvin marah cuma Bintang yang bisa membuat nya tenang, tapi akhir akhir ini Bintang berubah ia lebih pendiam tak seperti biasanya, mungkin rindu dengan mama itu lah yang selalu Kelvin pikirkan.

Bintang sangat manja pada mama, ia pasti akan selalu ikut ketika mama nya pergi apa lagi jika lama, dan ini pertama kali nya Bintang mau di tinggal.

Sedangkan Kelvin tak peduli, mau mama nya pergi berapa lama ia tak akan merengek untuk di ajak ikut, kecuali kalo memang ia sedang ingin liburan.

23 juli 2022

Gaziel Story {ON GOING} - (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang