Happy Reading...
"Den Bintang, di panggil nyonya," panggil Arya salah satu bodyguard yang bertugas menjaga Bintang.
Bintang melangkahkan kakinya ke meja makan di mana keluarganya sedang menikmati makan malam tentu saja tanpa Gaziel. Tak lupa pula, ia menghapus air matanya, tak ingin ada yang mengetahui bahwa ia baru saja menangis.
Setelah sampai di ruang makan remaja yang masih mengenakan seragam sekolah itu pun mendudukkan dirinya di salah satu kursih kosong di samping Kelvin.
"Loh dek, kok seragamnya belum diganti?" tanya sang mama ketika melihat putra kesayangan nya belum berganti pakaian.
"Bintang lupa ma," jawab Bintang dengan kekehan.
"Kebiasaan," ujar Anindya dengan kekehan kecil.
"Ma, kok tumben papa pulang cepat?" tanya Bintang karena biasanya papanya itu akan pulang larut malam.
Anindya menatap putranya, kemudian mengelus surai hitam sang putra dengan sayang.
"Papa dan mama besok harus ke Thailand untuk beberapa waktu kedepan," jelas sang mama.
"Kok mendadak?" tanya Bintang sedikit terkejut.
"Iya, tadi baru di kasih tahu sama sekretaris papa kamu."
"Berapa lama ma?" tanya Bintang langsung.
"Mungkin dua minggu. Tapi mama usahain biar cepat pulang," jawab Anindya, ia tahu putranya itu tak akan membiarkan dirinya berlama lama.
"Bintang boleh ikut?" pinta bintang penuh harap.
"Gak bisa nak," bukan anindya yang menjawab tapi Bima yang sedari tadi menyimak pembicaraan mereka.
"Kok gak boleh? Kan cuma dua Minggu," tanya Bintang menatap sang papa dengan mata berkaca-kaca karena tak diperbolehkan.
"Bintang harus sekolah jadi gak boleh ikut," ucap Bima berharap putranya itu bisa mengerti.
"Yaudah deh," jawab Bintang lesu. Ia juga harus mengerti, Bintang harus tetap sekolah.
"Selama papa dan mama pergi mama minta kak Kelvin jagain Bintang dengan benar, jangan di ajakin yang nggak nggak apa lagi membolos," pesan Anindya pada putra sulungnya.
"Bintang juga gak boleh nakal selama mama tinggal, nurut sama kak Kelvin tapi kalo Kelvin nyuruh yang macem macem jangan turutin, suruh kak Kelvin di rumah nemenin adek jangan keluyuran terus sama teman temannya," kini Anindya kembali memberi pesan pada Bintang.
Kelvin yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas.
"Bintang udah besar mah, gak usah di jaga," ketus Kelvin tak terima masa iya dia harus jadi baby sitter dadakan.
"Kak gak boleh gitu," tegur Anindya.
"Terserah," jawab Kelvin ketus.
"Kapan mama berangkat?"tanya Bintang tak mempedulikan Kelvin yang pergi begitu saja.
"Besok pagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaziel Story {ON GOING} - (Tahap Revisi)
Nouvelles*Judul sebelumnya 'Kisah Renand.' Ini hanyalah kisahku, tentang aku yang berjuang mendapatkan kasih sayang keluargaku. Terkadang aku berfikir, haruskah aku menyerah? Apakah dengan aku mati maka mereka akan menyayangiku? Jikalau memang itulah yang b...