Happy Reading...
Sebelum jam kedua ujian berlangsung. Di dalam kelas 11 mipa 1 itu sedang terjadi keributan kecil.
Kelvin yang baru masuk ke kelas kesal karena seseorang dengan seenaknya duduk di bangku miliknya. Kelvin menatap tajam si penyebab moodnya hancur itu. Diantara banyaknya siswa si sekolah ini, hanya murid itulah yang selalu mencari masalah dengannya.
Berhubung bu Anhy belum masuk ke kelas. Maka, tanpa berkata apa-apa Kelvin langsung mendorong siswa cowok tersebut, menyingkirkannya dari bangkunya. Tatapan mereka saling bertemu.
Remaja yang didorong oleh Kelvin itu marah, dan hendak membalas namun bu Anhy terlebih dulu masuk, membuat remaja itu berdecak kesal. Dengan terpaksa, ia pindah ke tempat duduk yang terdapat di barisan paling belakang. Gumaman kekesalan tak luput dari remaja itu, ia mengepalkan tangannya kuat.
Istirahat akhirnya tiba. Remaja tadi langsung menghampiri Kelvin yang sedang bermain game di ponselnya. Bu Anhy sudah pergi dari kelas ini.
Dengan kasar, remaja itu merebut handphone mahal milik Kelvin dan melemparnya hingga tak terbentuk lagi, rusak dan hancur.
Semua yang melihat kejadian itu, tak percaya jika remaja itu berani melawan Kelvin. Meskipun mereka tahu, kalo kelvin dengan Alvino, nama remaja itu tak pernah akur. Mereka memang sering berkelahi di luar sekolah seperti di arena balapan, tapi di sekolah mereka gak pernah berkelahi. Alasannya simpel. Karena Kelvin tak ingin orangtuanya tahu jika ia berperilaku buruk.
Tapi sekarang, entahlah apa yang akan terjadi nanti... Masalah kecil bisa menjadi besar karena mereka yang memang tak pernah bisa akur sedari dulu.
Kelvin berdiri dan mendorong mejanya hingga jatuh ke lantai, semua orang memandang mereka dengan was-was. Takut, jika sampai perkelahian terjadi di kelas ini. Kelvin berjalan dengan angkuh ke hadapan Alvino yang menatapnya dengan tatapan penuh benci. Sebuah seringai Kelvin berikan dengan tangan yang mengepal.
Kelvin tanpa berlama-lama, ia langsung meninju Alvino yang membuat remaja itu tersungkur menabrak papan tulis. Namun bukan ringisan yang keluar dari bibir Alvino melainkan ia tertawa layaknya orang gila.
Alvino menatap Kelvin dengan sebuah senyuman, meskipun badannya yang sakit akibat terbentur papan tulis itu. Tapi ia menunjukkan pada Kelvin bahwa ia baik-baik saja. Kelvin kesal, dan sangat marah.
"Hahaha. Cuma segitu tinjauan lo," ejek Alvino.
"Sudah gue bilang 'kan. Lo sampai kapan pun gak akan bisa lumpuh in gue, apalagi menang lawan gue," ujar Alvino langsung berdiri dan membalik meninju Kelvin dengan keras bahkan jauh lebih keras dengan apa yang Kelvin lakukan tadi.
Kelvin yang tak siap menerima serangan Alvino yang mendadak itu, membuat ia langsung menabrak meja meja sehingga meja itu jatuh ke lantai menimbulkan bunyi keras. Mengundang para murid lain untuk melihat apa yang sedang terjadi. Banyak diantara mereka yang saling bertaruh siapa yang akan menang, antara Kelvin dan Alvino.
Pertengkaran ini adalah pertama kalinya, dan jika sampai kepala sekolah tahu, sudah dipastikan Kelvin akan mendapat masalah.
"Gitu aja lo gak bisa bangkit, cihh dasar lemah," hina Alvino yang melihat Kelvin yang tampak kesakitan. Bahkan hanya satu kali tinjuan, remaja angkuh itu sudah tak bisa melawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaziel Story {ON GOING} - (Tahap Revisi)
Short Story*Judul sebelumnya 'Kisah Renand.' Ini hanyalah kisahku, tentang aku yang berjuang mendapatkan kasih sayang keluargaku. Terkadang aku berfikir, haruskah aku menyerah? Apakah dengan aku mati maka mereka akan menyayangiku? Jikalau memang itulah yang b...