Happy Reading...
Gaziel sedang berada dikelas memperhatikan pelajaran dengan seksama dan tenang, berbeda dengan murid lainnya yang mendumel kesal karena pelajarannya gak selesai sedari tadi. Sehingga kebanyakan dari mereka memilih tidur daripada harus mendengarkan penjelasan yang tak ada kelarnya itu.
"Gila njir, lama banget tuh, ini bahkan udah lewat dari jam istirahat," bisik seorang siswi pada siswi di samping nya.
"Ho oh, kesel gue," balas si siswa tadi.
Ia mengerucutkan bibirnya dengan pandangan pada guru yang sedang menjelaskan di depan. Hanya memandangi, tidak memerhatikan apa lagi masuk ke otak murid itu.
"Gue lapar, gak sarapan dari pagi," curhat si cewek berbadan agak gembul itu. Perutnya sudah berbunyi, menandakan jika ini waktunya untuk segera mengisinya dengan makanan.
"Sama, dari tadi gue nahan rasa lapar. Tuh guru gak merhatiin jam apa, ini tuh udah lewat 25 menit."
"Kabur kuy," ajak siswi berbadan gembul itu dengan santai.
"Elu mau dihukum."
"Yah dari pada mati kelaparan kita disini."
Lebih baik kabur, daripada nunggu pelajaran yang mungkin gak akan selesai. Dan lagi, pelajaran ketiga juga akan segera dimulai. Dan mereka gak akan punya waktu untuk istirahat.
"Tapi lo tau kan, tuh guru nyeremin banget kalo udah marah."
"Iya sih, tapi emang lo mau mati kelaparan disini."
"Ya. Enggak lah, Izin ke toilet aja deh."
"Gak bakalan mempang."
"Yah terus gimana dong."
Ekhem.
Suara deheman membuat murid tadi langsung kaget dan menundukkan kepalanya takut. Menyadari kesalahannya, mereka hanya bisa menunduk semoga gak ketahuan.
"Siapa tadi yang berbisik-bisik!" tanyanya dengan suara yang nyaring membuat murid di kelas 10 MIPA 1A tak berani menatap sang guru yang tengah marah.
"JAWAB!" bentak pak Rahmat, guru sejarah yang terkenal dengan ketegasannya dalam mengajar dan tak segan-segan memberi hukuman pada murid yang melanggar peraturannya selama ia mengajar.
"R-rini dan Tasya pak," sahut siswa berkacamata dengan terbata karena takut dengan tatapan tajam pak Rahmat.
"Rini! Tasya! maju ke depan," instruksi dari pak Rahmat membuat mereka berdua mengapalkan doa semoga mereka tidak diberi hukuman berat.
"Kalian tau kan, saya paling tidak suka jika ada murid yang mengganggu saya ketika mengajar."
"Iya pak," jawab Rini dan Tasya takut.
"Sekarang kalian berdua bersihkan semua toilet sekolah!"
Perintah dari pak Rahmat, membuat mereka membulatkan mata tak percaya.
"Tapi pak-"kata Tasya hendak protes.
"Gak ada bantahan, kerjakan sekarang atau saya tambahkan hukuman kalian!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaziel Story {ON GOING} - (Tahap Revisi)
Conto*Judul sebelumnya 'Kisah Renand.' Ini hanyalah kisahku, tentang aku yang berjuang mendapatkan kasih sayang keluargaku. Terkadang aku berfikir, haruskah aku menyerah? Apakah dengan aku mati maka mereka akan menyayangiku? Jikalau memang itulah yang b...