Meo meraba tempat tidur di sebelahnya, kosong. Biasanya Nara akan memeluknya tapi sekarang kok gak ada.
Meo membuka matanya, dan terlihatlah iris kecoklatannya, dia bangkit dan terduduk sebentar. Mengucek mata sayunya dan menguap, sampai taringnya terlihat.
"Naraaaaaa...eum...nyawn.." dia merangkak pelan menuju pinggir kasur, memakai sendal berbulunya lalu berjalan pelan menuju pintu.
Ekor panjangnya terlihat luyu, dan terseret begitu saja di lantai. "Naraaaaa" panggilnya lagi, Meo berjalan menuju ruang makan.
Dan melihat Nara sudah rapih dengan seragam SMA nya, oh iya benar. Semalam kan hari Minggu, pantas saja Nara di rumah seharian.
"Nara, kamu mau sekolah?" tanya Meo sedih, dia memeluk Nata dari belakang dan mendusel di lehernya.
Nara terkekeh geli "Iya, aku pulang jam 2 siang. Kalau kamu laper ambil aja di kulkas ya" ujar Nara lembut.
Meo merengut, dia gamau ditinggal Nara sendirian "Meo ikut~" rengeknya manja. Nara menggeleng pelan "Nara gamau orang pada liatin Meo"
Dipikiran Meo hal itu pasti membuat Nara malu, pasti Nara malu membawa orang aneh seperti Meo.
"Meo..aneh ya?" lirihnya sedih. Telinganya luyu dan matanya berkaca-kaca, sial. Manis sekali.
Nara berbalik dan menangkup wajah imut Meo "Enggak kok, Nara cuma gamau orang-orang lihat Meo, nanti mereka nyulik Meo dari Nara. Nara kan gamau" ucapnya menjelaskan.
Meo menunduk, ternyata dia salah paham. "Maaf..aku kira..kamu gamau ngajak aku karena aku aneh.." cicitnya bersalah.
Nara menggeleng pelan, dia mengelus pipi Meo lembut "Nanti aku ajak kamu pergi, nanti sore oke" janji Nara.
Meo mengangguk riang, dia menjulurkan jari kelingkingnya pada Nara "Janji?"
Nara mengangguk "Janji"
Meo tertawa pelan, nanti sore jalan-jalan, yes. Sekalian kencan.
*****
Nara berjalan dengan tenang di koridor sekolah, seperti biasa banyak yang menyapanya ramah.
Drap
Drap
Drap.
"SAYAAAAAANG~" Nara terdiam, beberapa detik kemudian terjangan dari belakang Nara terima.
Seora siswa kelas 2 SMA memeluknya erat dari belakang "Selamat pagiiii" sapanya riang.
Nara tersenyum lembut, dia berbalik dan membalas pelukan siswa tersebut "Pagi Xiel" sapanya lembut. Remaja bermata bulat dan bertubuh mungil itu bernama Vaxiel.
Pacar Nara. "Gimana weekend kamu? Seru gak? Kalau aku sih enggak, soalnya gak ada kamu" ocehnya ceria.
Nara tertawa pelan, dia menahan kaki Xiel yang melingkar di pinggangnya lalu berjalan. Posisinya dia menggendong Xiel di punggungnya.
"Kamu berat, makin gendut ya"
"Iiih!! Xiel gak gendut!!"
"Hahaha, bercanda sayang"
Xiel merengut dan mendusel di leher Nara dengan senangnya. Fyi, Nara dan Xiel sudah menjalin kasih sejak 4 tahun yang lalu.
Sebenarnya, dia dan Vaxiel itu dijodohkan. Jadi mereka mengawalinya dengan pacaran dulu.
Xiel ini manja, walau sebenarnya dia belum bisa move on dari Qeiza, mantan gebetannya sewaktu kelas 1 SMA.
Dia pindahan dari SMA lain dan ternyata sudah memiliki kekasih, jadi Xiel patah hati huhuuuu.
"Aku anter ke kelas kamu ya" ujar Nara lembut.
Xiel mengangguk, beginilah rutinitas Nara dihari biasanya. Bersama pacar di sekolah dan kitten di rumah.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Meong! [End]
FantasySeorang Cat Hater bernama Meore mendapatkan kutukan yang mengubah dirinya menjadi manusia setengah kucing. Hanya ada telinga, ekor, gigi taring kucing, paw atau tangan kucing yang muncul di tubuhnya. Dan juga sifat manja yang tiba-tiba hadir dalam...