03.Perubahan.

6.3K 1K 83
                                    

Jangan lupa vote dan komen💃.

Author Pov.

Meo berjongkok dengan payung di tangannya, ditangan lainnya ada pisau berkarat yang dia daratkan pada perut kucing hitam di bawahnya.

"Hm, membosankan" gumamnya malas seraya melempar pisau itu ke semak-semak.

Sebelum Meo pergi, dia melihat ke arah kucing jantan dengan warna hitam dan mata merah.

Kucing itu menatap ke arah Meo "Apa lo!? Mau gue tusuk ju- ANJING JANGAN CAKAR GUE!!" kucing itu mencakar tangan Meo dengan kuatnya.

"MEONG!!"

Sampai berdarah. Meo berdiri dan menendang kucing hitam tadi dengan kuat. Lalu berjalan cepat meninggalkan kucing-kucing itu.

"Menjijikan" desisnya emosi. Dia berjalan menelusuri gang sempit yang gelap, rintik hujan semakin deras membasahi jalanan kota.

Bosan adalah kata yang selalu mampir dihidup Meo, entah kenapa semua terasa membosankan. Uang banyak dia bosan, gak ada uang dia bosan.

Memang lah manusia.

Langkah Meo mulai melambat, napasnya memberat dan menghangat. "Hahhh..kenapa kepalaku begitu pusing.." lirihnya kesal.

Dia berjalan semakin cepat mendekati sebuah rumah sederhana dengan halaman yang besar. Meo memilih berhenti berjalan dan berjongkok di bawah pohon apel itu.

Perutnya tiba-tiba terasa sakit, payungnya sudah jatuh entah dimana, Meo meringkuk sembari memeluk perutnya.

"Arghhhh!! Sa..kit.." rintihnya kesakitan, kepalanya semakin pusing dan berkunang-kunang. Penglihatannya sedikit merubah.

Menjadi lebih cerah dan tajam "Aaarghhh..p-panas..." rintihnya dipadu desahan aneh. Dia merasa aneh pada pantat dan kepalanya.

Tubuhnya menggeliat pelan saat sensasi panas semakin menderanya.

Twing.

Dua telinga kucing berwarna hitam dan ekor hitam panjang muncul di kepala dan di atas belahan pantat Meo.

"Aww!!"

Meo membuka mulutnya, empat taring kucing muncul disana.

Rasa panas kini menjalar ke tangannya.

Meo menunduk menatap kedua tangannya yang terasa lengket. Mata bermanik merah dengan iris kucing itu melotot lebar, saat beberapa jarinya menyatu.

Dan membentuk paw atau tangan kucing.

"Ah..hahaha..tidak..mungkin"

Brugh!

Meo shock, sampai membuatnya pingsan tak sadarkan diri dibawah pohon apel itu. Dengan tubuh setengah kucingnya.

Ekor panjang yang melilit pinggang, dengan telinga kucing yang luyu terkena air hujan. Paw kucingnya mulai terbentuk sempurna, lembut, kenyal dan ada cakarnya.

.
.
.
.

Nara baru saja sampai ke rumah sederhananya setelah seharian melakukan aktifitasnya. Sekolah, les, pergi ke Cafe miliknya.

Lalu pulang, jam sudah menunjukan pukul 10 malam dan hujan semakin deras. Nara berjalan cepat menuju pintu rumah.

Sebelum dia masuk, dia melihat sesuatu di bawah pohon apelnya. Dengan cepat Nara berlari mendekati pohon apelnya dan melihat object tersebut.

Matanya membulat cerah "Ada neko, eh maksudnya manusia kucing" gumamnya semangat. Dia tak merasa aneh sama sekali.

Malahan dia senang, berarti dia bisa memelihara manusia ini. Dengan perlahan Nara menggendong manusia itu, ringan sekali.

"Kasihan, dia pasti kedinginan" Nara membawanya masuk ke dalam rumah.

Tak memperdulikan lantai yang becek, Nara harus menghangatkan orang ini dulu.






















.tbc.

Syarat update. Vote harus diatas 50 dan komen harus diatas 25.

Mendadak Meong! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang