18.

4K 684 48
                                    

Byur!

Meo tersentak dari pingsannya saat siraman air mengenai wajahnya. Pusing langsung mendera kepalanya yang terkulai lemah.

"Uhuk uhuk!" terbatuk pelan, Meo berusaha bernapas secara teratur, dan memperjelas penglihatannya.

"Udah bangun lo siluman?"

Meo mendongak perlahan, sosok Xiel yang mengenakan kemeja hitam berdiri angkuh di depannya. Tidak ada siapapun di dalam gudang ini, hanya ada mereka berdua.

Meo terikat duduk di kursi. Dia tak bisa bergerak sedikitpun "Apa yang kau mau!?" seru Meo marah. Xiel tertawa sinis kemudian berkata.

"Gue hanya mau, lo pergi dari hidup Nara" ujarnya dingin.

"Haha, itu gak mungkin terjadi" balas Meo sarkas.

Xiel mengedik "Lo itu manusia aneh, tak mungkin cocok bersama Nara" ucap Xiel santai sembari berjalan mendekati kursi dimana Meo terikat.

Meo menggeram emosi, ekornya mengibas kuat disertai kuku-kuku yang mulai meruncing. "Nara udah ditakdirkan buat gue. Selamanya dia hanya milik gue." ujar Xiel lagi.

Meo semakin geram. "Gue bakalan punya keluarga indah bersama Nara, punya anak yang lucu," ejek Xiel sembari mengetuk pelan pipi Meo.

Ejekan itu membuat emosi Meo tak terkendali, wajahnya memerah padam. "Nara itu pacar gue, lo itu hanya orang asing-"

"GRAWRRRR!!"

Brugh!

Meo berhasil melepaskan ikatan ditubuhnya dengan kuku runcingnya, dia tak bisa menahan rasa cemburu dan kekesalan didirinya.

Dia segera menghantam tubuh Xiel dan menindihnya "Grrrrr, asal kau tau. Nara adalah milikku" bisik Meo dingin disertai tatapan gelapnya.

Dia mencengkram kerah kemeja Xiel, Xiel sendiri malah tersenyum licik "Enggak tuh, Nara adalah milikku-"

Buagh!!

Meo memukul wajah Xiel dengan penuh emosi, kuku runcingnya mulai tumbuh dan menembus bahu Xiel "Ahahaha, ayo Meo. Keluarin emosi lo" gumam Xiel senang.

Meo terpancing, dia beralih pada leher Xiel dan mencekiknya, kuku runcing Meo mulai menancap disana.

"Eugrhhh!!" Xiel berusaha melepaskan cengkraman Meo. Tapi tak bisa, bahkan manik coklat Meo sudah bertukar dengan manik merahnya.

"Grrrrhhh..Nara adalah milikku, dia adalah milikku." desis Meo marah.

Brak!

Pintu gudang terbuka, Nara dengan napasnya yang tak teratur masuk ke dalamnya. Matanya memandang tak percaya pada pemandangan disana.

"XIEL!! MEO APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA!!" seru Nara marah dan berlari ke arah mereka berdua.

Xiel menyeringai "Hiks..Nara..tolong aku.." lirihnya kesakitan.

Meo masih shock, cekikannya mengendur dan dia berdiri dengan linglung. Kuku runcingnya meneteskan darah dari ujungnya.

"N-nara, kamu salah paham" ujar Meo panik, dia hanya berdiri kaku. Apalagi ketika Nara berlari mendekati Xiel dan memeluknya erat.

"Xiel bertahanlah" gumam Nara panik, dia berusaha menggendong Xiel yang mulai meringis kesakitan. Lehernya sangat sakit, tusukan dari kuku Meo memang mengerikan.

"Na..uhuk!" Xiel mulai sulit bicara, rasanya ada yang putus ataupun tergores di tenggorokannya.

Nara semakin panik. "Kamu..kenapa lakuin ini Meo!!" bentak Nara marah.

Meo tersentak, tangannya bergetar pelan saat mendengar bentakan Nara, apa ini. Kenapa Nara marah padanya.

"Aku..aku-"

"Aku gak nyangka kamu sejahat ini, kamu kucing jahat!!"

"N-nara, percaya sama aku. Aku gak maksud begitu"

"Cih, aku lebih percaya pada Xiel."

Meo memandang kosong Nara, air mata mulai jatuh dari kedua matanya "Kenapa kamu lebih percaya sama dia..hiks..daripada sama aku.." lirih Meo pilu.

Telinganya mulai luyu, hatinya berdenyut kecewa, ekornya mulai menghilang dan kuku tajamnya menyusut.

Jawaban dari Nara malah menyambah luka dihati Meo "Karena Xie adalah kekasihku, sedangkan kau" Meo mengepalkan kedua tangannya.

Tubuhnya mulai berangsur normal karena rasa sakit yang Nara berikan.

"Kau hanyalah orang asing yang tak sengaja kutolong" desis Nara dingin kemudian pergi keluar dari gudang.

Meninggalkan Meo yang lemas, lemas karena sakitnya hati setelah ucapan Nara. Kenapa...rasanya sangat sakit.

"Hiks..Nara..maafkan aku.."

Apa yang akan terjadi setelahnya?.






























Tbc.

Dah mao ending.

Mendadak Meong! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang