04.

6.2K 1K 110
                                    

Uda ah, gas aja sampe tamat.

Author Pov.

Nara memasukan tubuh remaja itu ke dalam bathup yang sudah diisi dengan air hangat. Sebelum itu Nara juga sudah melepas pakaian milik remaja digendongannya ini.

Tubuh remaja itu menegang sedikit saat terkena air, namun kemudian rileks kembali.

Nara memandikannya dengan lembut dan perlahan, sesekali memijit kaki remaja itu yang sedikit memerah.

Wajahnya tampan sekali, eh tapi sekarang lebih ke cantik dan imut, apalagi ditambah dengan telinga, paw dan ekor kucingnya.

"Imutnya" gumam Nara gemas.

Mendengar suara seseorang, membuat Meo membuka matanya perlahan. Mengerjab sebentar kemudian menatap lekat ke arah Nara.

Bibirnya terbuka, dia hendak mengatakan sesuatu. Tapi seperti tertahan.

"Meoong~"

Shit, kok gue malah ngeong sih!?.

Nara menggigit bibirnya menahan kegemasan yang melandanya, dia menduselkan pipinya ke pipi Meo "Menggemaskan" gumam Nara senang.

Meo yang saat ini pikirannya sudah setengah kucing, menggeram pelan saat merasakan kenyamanan di duselan Nara.

"Hrrr..nyann.."

Au ah, gatau gue gatau. Mau tenggelam aja rasanya.

Nara gemas, dia menyentuh paw milik Meo dan ingin menekannya, tapi Meo segera menampiknya.

"Jangan..s-sentuh" bisiknya kesal saat insting manusianya kembali.

Nara nengerjab pelan, seringai seksi terbentuk di wajahnya "Siapa namamu?" tanya Nara lembut seraya mengelus dagu Meo.

Meo diam, dia memejamkan matanya saat merasakan kenyamanan dielusan Nara "Meong..hrrrr..lagi..elus lagi..hrrrr..." gumamnya.

Nara tersenyum lebar, dia masih mengelus dagu Meo dengan senangnya dan sesekali mencium hidungnya.

"Nama kamu siapa?" tanya Nara lagi.

"Meore"

Nara mengangguk, dia memberikan sabun di tubuh Meo lalu menyabuninya dengan perlahan. Saat tangan Nara menjalar ke bawah, dia memegang sesuatu.

"H-hey! Lo..ny-nyentuh burung gue!!" serunya malu, wajahnya memerah tak terkendali.

Nara segera menarik tangannya "Maaf, sengaja" ujar Nara santai.

Meo merengut, dia memejamkan matanya saat rasa kantuk menderanya. Perlahan tapi pasti Meo tertidur di dalam bathup.

Dasar kucing, tukang tidur.

Nara menggeleng pelan, dia meraih handuk yang tersampir di bahunya lalu memakaikannya ke tubuh Meo.

Dan menggendongnya keluar dari bathup.

*****

Setelah memakaikan baju terusan selutut tanpa celana ditubuh Meo, kini dia sudah nyaman di kasur milik Nara.

Nara memandang lucu Meo yang sedang tertidur di ranjang, tubuhnya meringkuk dengan ekor hitam panjangnya melingkar di pinggang.

Telinga nya sesekali bergerak saat ada nyamuk mendekatinya, paw lucunya terdekap di dada Meo.

"Ya Tuhan, lucu banget sih" gumam Nara sembari memotret Meo yang sedang tertidur.

Nara sudah memakaikan choker hitam bernamakan Meo disana.

Nara bergerak perlahan naik ke kasur, lalu memeluk tubuh Meo yang terlihat mungil. Memeluknya erat dari belakang dan memberikannya kehangatan.

"Meo, You are mine forever." bisiknya mutlak.

Seorang Nara yang memiliki sifat sedikit Dominant, sudah meng claim manusia aneh bernama Meo itu menjadi miliknya.























Tbc.

Mendadak Meong! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang