#07

285 31 2
                                    

seperti biasa, abaikan tulisan:<

 ︎ ︎ ︎ ︎ ︎ ︎ ︎ ︎

allen sedang melamun, tiba tiba ada wonjin dari belakang yang mengagetkan allen.

"allen! halo!" wonjin dari belakang merangkul allen dan mencium pipi allen.

sengaja membuat kakaknya —serim, cemburu.

tangan kanan wonjin menepuk-nepuk dada allen dan berbisik, "lihat tuh suami kakak, wajahnya udah merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tangan kanan wonjin menepuk-nepuk dada allen dan berbisik, "lihat tuh suami kakak, wajahnya udah merah." wonjin menunjuk kecil serim yang duduk di depan mereka.

allen yang paham maksud wonjin, memiringkan kepalanya, mengejek serim yang sedang melihatnya dengan tatapan lapar, tanda bahwa ia bisa menarik allen kapan saja dan membawanya ke kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

allen yang paham maksud wonjin, memiringkan kepalanya, mengejek serim yang sedang melihatnya dengan tatapan lapar, tanda bahwa ia bisa menarik allen kapan saja dan membawanya ke kamar.

allen yang paham maksud wonjin, memiringkan kepalanya, mengejek serim yang sedang melihatnya dengan tatapan lapar, tanda bahwa ia bisa menarik allen kapan saja dan membawanya ke kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"jungmo, itu pacar lo kandangin." panggil serim ke jungmo, sedangkan jungmo yang masih enak makan, menoleh ke serim dan menatapnya heran.

"kenapa dah?"

"tadi dia cium pipi allen."

"ya biarin aja kali, sesama uke mah santai aja." jungmo membela wonjin.

"nah iya tuh, lo aja kali bang yang cemburuan, toh pipi kak allen gemes banget ini, gembuull." wonjin menusuk pipi allen, menggoda serim lagi.

sebenarnya allen tahu jika serim sudah menatapnya sambil menggigiti jarinya, pasti setelah ini akan ada satu hal, yaitu serim menarik atau bisa saja menggendong allen hingga masuk ke dalam kamar.

wonjin memainkan dua pipi allen, menusuk dan mencubit pipi allen hingga berwarna merah, tapi allen hanya diam saja.

serim akhirnya berdiri, menghampiri suami dan adiknya itu lalu menepis tangan wonjin yang berada di pipi allen, "syuhh."

serim menggendong allen dengan gaya koala, tapi di depan.

serim menggendong allen dengan gaya koala, tapi di depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kurang lebih seperti itu

︎ ︎︎ ︎︎ ︎

"pipi kamu merah banget itu." serim mengecup pipi allen, dan allen hanya tertawa.

"aku suka cara adek kamu ngerjain aku."

"kok suka sih? tangan dia usil banget itu."

"ya suka aja, apalagi kalo kamu cemburu dan berantem sama wonjin kaya tadi."

"heh apa apaan." serim dan allen masuk ke kamar lalu serim menutup pintu, tidak lupa menguncinya juga.

"hehe." serim menurunkan tubuh allen pelan-pelan ke atas kasur.

"boleh?" tanya serim terlebih dahulu.

"boleh.." setelah mendapat lampu hijau dari allen, serim langsung melepas jaket abu-abu yang dipakai allen.

kamar mereka kedap suara, jadi tidak akan ada suara yang terdengar hingga luar.

...

with sellenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang