#23 (last)

297 20 2
                                    

ini lanjutan chap 22

︎ ︎︎ ︎

besok paginya

pagi pagi allen sudah mengumpati lift gedung fakultasnya ini yang rusak, terpaksa allen harus naik menggunakan tangga.

mood nya yang tadi sudah jelek, sekarang tambah jelek lagi, apalagi allen sekarang membawa banyak buku tebal.

allen menaiki tangga menuju ke lantai 4, sial sekali kenapa hari ini kelasnya ada di lantai 4.

saat ia berada di tangga terakhir untuk menuju lantai 4, ia dikejutkan oleh serim yang duduk di tangga.

'ngapain sih, masih pagi udah nutupin jalan aja.'

"ohh halo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ohh halo." serim menoleh ke allen dan menatapnya sambil tersenyum tipis.

serim merapikan jaket denimnya, "mau ke lantai 4 kan? kelas G paling pojok kiri?" serim berdiri dan mendekati allen, sedangkan allen memundurkan tubuhnya hingga punggungnya menabrak kaca besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

serim merapikan jaket denimnya, "mau ke lantai 4 kan? kelas G paling pojok kiri?" serim berdiri dan mendekati allen, sedangkan allen memundurkan tubuhnya hingga punggungnya menabrak kaca besar.

"ko— kok tau...?"

"gue tau semua jadwal lo." serim menaruh tangannya di saku celana, badannya menunduk dan mendekatkan wajahnya ke wajah allen.

"ah..." allen lupa bahwa serim selalu menguntitnya.

"sini gue bawain." serim mengambil tas ransel milik allen dan mengambil semua buku tebal yang allen bawa.

serim naik terlebih dahulu, meninggalkan allen yang masih diam sambil mencerna apa yang dilakukan serim.

"ayo, nanti keburu ada temen lo." teriak serim yang sudah diatas, allen langsung naik keatas menghampiri serim.

serim dan allen masuk ke kelas G, lalu serim menaruh tas dan buku ke tempat yang sudah biasa allen tempati.

allen terdiam, seberapa tahu serim tentang dirinya?

"berapa banyak yang lo tau tentang gue?" tanya allen sedangkan serim hanya tersenyum kecil lalu pergi dari ruang tersebut.

"banyak." jawab serim sebelum ia keluar dari kelas G ini.

with sellenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang