#16

214 25 0
                                    

allen selalu terpesona melihat serim, meskipun hanya melihat dari kejauhan saja.

allen selalu terpesona melihat serim, meskipun hanya melihat dari kejauhan saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bahu serim yang tegap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bahu serim yang tegap...

dada serim yang bidang...

rambut serim yang hitam...

dan juga cara serim bernafas setelah selesai pertandingan yang sangat allen sukai.

allen menyukai apa pun yang ada dalam diri serim.

katakanlah allen bucin, karena allen memang sesuka itu kepada manusia yang bernama park serim.

hatinya selalu berdegup kencang saat serim menyibakkan rambutnya ke belakang.

rasanya allen ingin teriak marah kepada serim karena selalu membuat jantungnya berdegup kencang dan membuat perutnya terasa seperti ada kupu-kupu yang berterbangan.

...

kemarin serim ada pertandingan sepak bola, allen merasa sangat buruk kepada serim karena tidak bisa menonton pertandingan kemarin, masih banyak tugas kuliahnya yang belum selesai.

allen menghela nafasnya, bahkan dari kemarin hanya 20% saja tugasnya yang sudah selesai, masih banyak tugas tugasnya yang lain.

allen meminum smoothiesnya dengan perasaan yang sangat kesal, kapan semua ini selesai?

rasanya allen ingin menghampiri dosennya yang memberikan tugas tanpa memikirkan akan segila apa muridnya nanti saat sedang mengerjakan.

"ya ampun, kepalaku mau meledak rasanyaaa." allen mengacak-acak rambutnya dengan kasar, lalu ia mengambil topi yang ada didalam tas.

topi tersebut tidak terpasang rapi di kepala allen, membuat topi tersebut jatuh ke lantai cafe.

"akhh!!!" allen mengacak-acak rambutnya lagi, mengumpati topi yang jatuh.

"marah marah terus deh kayaknya lo dari tadi, ada apa?" tiba-tiba saja ada orang yang mengambil topi allen.

"nih." orang itu, serim... serim memberikan topi tadi yang jatuh ke allen.

sedangkan allen yang masih kesal, hanya mengangguk sambil mengambil topinya dan menggumam terimakasih.

allen memakai topinya lalu kembali fokus lagi dengan tugas-tugasnya.

"lo...." serim mengambil kursi dan duduk disebelah allen, menatap wajah allen dengan saksama.

allen risih.

iya, dia tau bahwa orang disampingnya ini adalah serim, orang yang selama ini ia kagumi. tapi karena ia masih kesal dengan tugasnya, akhirnya ia hanya diam saja tanpa menatap balik serim.

"lo allen kan?"

allen hanya mengangguk kecil tanpa menoleh ke serim, matanya masih fokus ke layar laptopnya yang menampilkan berbagai macam angka yang membuat kepalanya pusing.

"kemarin gue nggak lihat lo, lo kemana?" tangan serim ada di meja, lalu kepalanya diletakkan diatas tangan tersebut, menghadap ke allen yang sedang serius mengerjakan tugasnya itu.

allen menunjuk laptopnya dan serim mengangguk paham.

"coba sini hadap gue sebentar, gue mau ngomong." serim mengambil laptop allen, menjauhkan laptopnya dari allen.

allen menatap marah serim, tetapi ia hanya bisa menatap, tidak berani mengambil laptopnya kembali.

"apa, mau bilang apa?" allen menghela nafas dan meminum smoothiesnya lagi.

"lo sering dapet jajan snack box  kan dirumah lo? kalo iya, berarti itu gue yang ngirim."

"nggak ada bukti." allen mengambil laptopnya lagi, serim menghabiskan waktunya saja.

serim tidak protes, ia diam lalu fokus dengan ponselnya.

"nih." serim meletakkan ponselnya di samping laptop milik allen, menatap allen dengan senyum kecil di bibirnya.

allen menatap ponsel serim tidak percaya, jadi, semua paket berisi cemilan yang ia terima selama tiga bulan ini... dari serim semua?

"gimana? masih inget sama paket yang di kirim terakhir kali?"

allen hanya diam tanpa menjawab serim, otaknya tiba-tiba blank.

"masih ingat kan? kalo gitu, ayo jadi pacar gue."

...

with sellenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang