#14

220 24 0
                                    

"halo pacarnya serim, hadap sini dong." allen menoleh ke serim dan menemukan kekasihnya yang sedang menunduk sambil bibirnya tersenyum kecil.

ditangannya membawa tongkat sihir dari film harry potter, ia sedang mengenakan pakaian harry potter karena memang ingin saja memakainya.

"kenapa?"

serim mendekat, lalu tangannya yang memegang tongkat, bergerak memutar di depan wajah allen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

serim mendekat, lalu tangannya yang memegang tongkat, bergerak memutar di depan wajah allen.

"kenapa rim?"

"sayangku nggak boleh sedih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"sayangku nggak boleh sedih." ujung tongkat itu menyentuh hidung allen.

"boleh kok sedih," tongkat itu menusuk pipi allen beberapa kali.

"tapi, allen harus ingat kalau masih punya serim disisi allen." tongkat itu kembali menyentuh hidung allen.

" tongkat itu kembali menyentuh hidung allen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"air matanya nakal." serim mengelap air mata allen menggunakan tisu.

"kok nakal?" tangisan allen semakin kencang, air matanya pun semakin banyak yang keluar.

"kan, nakal banget, sini peluk." serim merentangkan tangannya, menunggu allen untuk masuk ke pelukannya.

"ayo sini." serim menepuk-nepuk dadanya saat allen hanya diam saja sambil melihat mata serim dengan mata bengkaknya yang keluar air mata terus menerus.

"kenapa hmm? sini peluk."

mata allen barair lagi, ia langsung memeluk pinggang serim, kepalanya ia letakkan di dada serim.

"capek." allen menangis di pelukan serim, ia merasa capek dengan hidupnya.

"iyaa, allen boleh capek, tapi jangan menyerah ya?" serim mengelus rambut allen dengan tangan kirinya, sedangkan satunya melingkar di leher allen.

"aku capek rim, aku jadi beban, lebih baik aku menghilang aja dari sini."

"nggak, nggak boleh." serim menepuk-nepuk punggung allen, merasa sedih karena kesayangannya ingin mati.

"jangan ya, please jangan. no, allen berharga, allen berharga untuk serim. jadi allen nggak boleh begini, oke?" serim mengecup kening allen.

"serim ada untuk allen dan allen ada untuk serim, jadi ayo kita lewati ini bersama."

...

with sellenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang