" author sangat menghargai segala bentuk apresiasi dari pembaca "
|||
Tenggorokan Sena terasa sangat kering sekali. Ia ingin meneguk banyak air mineral agar tenggorokannya tidak kering lagi. Sangat menyebalkan Sena bangun di hari seperti ini. Saat kondisi hatinya tidak baik-baik saja. Namun dari semua kondisi buruk semasa hidup sepertinya situasi kali ini lebih buruk dari kondisi hatinya.
Sena dapat menghirup aroma berbagai macam makanan di pagi hari yang dapat menggugah selera, perutnya langsung keroncongan ketika aroma masakan yang sangat lezat masuk ke indera penciumannya. Meninggalkan pikiran lain tentang meminum air mineral atau susu coklat pereda pengar, sekarang ia tidak butuh itu. Sena sudah lapar.
Namun ketika Sena baru saja sampai di ruang makan, semua mata kini tertuju padanya menatap Sena iba namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Berbeda dengan Jungkook, anak itu sepertinya sangat bahagia ketika ibu sudah memasak untuk mereka semua hingga membuat Sena meneguk ludah.
"Oppa..." Bisik Sena pada Seokjin. Sena ingin menanyakan sesuatu apakah tadi malam ia bersirobok dengan ibu. Jika benar, habislah ia. Karena tidak biasanya ibu ada di rumah ketika akhir pekan seperti ini, biasanya ibu dan ayah akan pergi pagi-pagi sekali untuk olahraga sampai siang hari bahkan ibu tidak akan sempat memasak sarapan pagi untuk mereka. Jika ibu sudah mengambil alih dapur maka ada sesuatu yang akan terjadi dirumah ini.
Seokjin tidak menjawab, irisnya menggiring Sena untuk segera duduk di sebelah Ayah tepatnya di hadapan Jungkook.
Shin sialan Jungkook tersenyum penuh ejekan, sudah pasti hari ini ibu memasak karena Sena. Tamatlah riwayatmu Shin Sena.
"Sena-ya..."
"Y-ya ibu,"
"Hari ini ibu masak makanan kesukaanmu." Ucap ibu yang masih berdiri di depan kompor sembari mengaduk-aduk sesuatu tanpa berbalik menatap sang anak.
"B-benarkah? Aku jadi tidak sabar."
Tidak sabar dengan hukumanmu ya Shin Sena. Bisik Jungkook dalam hati.
"Ah... Sena-ya, sepertinya kau haus. Oppa akan ambilkan minum untukmu." Seokjin pun berdiri dari duduknya untuk mengambil satu botol air mineral untuk Sena.
"Sekalian susu coklatnya oppa." Seokjin menoleh sebentar lalu melirik ibu yang sepertinya semakin ingin mengaduk seisi dapur hingga meja makan mereka dipenuhi oleh lauk pauk yang berserakan serta serpihan kaca yang berhamburan.
"Baiklah."
Ibu pun meletakkan satu mangkuk besar sup pollack kering dan beberapa mangkuk nasi serta makanan penunjang lainnya untuk Sena. Mereka semua hanya diam tanpa bicara begitu juga dengan ayah yang memilih untuk menyendok sup miliknya dengan begitu lembut dan anggun. Suasana seperti nya semakin mencekam ketika ibu berkata "Makan yang banyak sayang." Sembari mengusap puncak kepala Sena.
"T-terima kasih..." Sena tak berani menatap ibunya karena tahu ia bersalah. Ibu selalu seperti ini setiap kali beliau marah. Keadaan seketika menyeramkan jika ibu sudah mengambil alih dapur.
Ayah bilang ibu melakukan hal itu agar ibu tidak memukul anak-anak ketika marah. Lebih baik ibu masak agar anak-anak sadar bahwa ibu sedang marah pada mereka dengan maksud memberi mereka tenaga agar sanggup menjalani hukuman yang ibu berikan.
Dan selama hukuman berlangsung mereka tidak boleh mengeluh karena ibu sudah memberi mereka makan yang enak.
Pernah suatu ketika Jungkook dan Sena bertengkar perihal serial Pokemon dan Doraemon. Kala itu Jungkook ingin menonton Doraemon sementara Sena ingin menonton Pokemon di televisi yang sama dengan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
dare amore ; min yoongi
FanfictionSena menyukai Yoongi jauh sebelum Yoongi mengenal Sena. Sebab masa lalu telah mempertemukan keduanya disatu kejadian yang tidak terduga. Sena banyak berubah karena jatuh cinta pada Yoongi. Namun sayang Sena harus merelakan upayanya sebab Yoongi mem...