CH. 25| Stop and Go

397 54 31
                                    

Bab ini sedikit panjang dari biasanya. Mohon banget, yang belum follow wp aku di follow dulu sebelum lanjut baca. ☺️

Jgn lupa tinggalkan jejak juga ya, vote dan komen..

Selamat membaca💜

____

Ada dua orang lain yang Sena lupakan akhir-akhir ini, sebenarnya juga tidak bisa disebut orang lain. Karena mereka pernah mandi bersama hanya dengan memakai celana dalam saat masih SD. Ya Taehyung dan Jimin. Dua sahabat Sena.

Akhir-akhir ini mereka bertiga terlalu sibuk untuk bermain-main atau sekedar melakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Jarang menghabiskan waktu untuk pergi berjoget di sebuah klub, jarang bermain game bersama dan berbincang satu sama lain sampai akhirnya Taehyung mengajak Jimin untuk memberi ucapan selamat ulang tahun pada Tante Seo ibu Sena. Meski begitu keinginan Taehyung yang sebenarnya hanyalah ingin mendengar kabar dan melihat Sena dengan kedua bola matanya. Jika Sena baik-baik saja tentu ia akan merasa sangat bersyukur, namun jika sebaliknya ia akan murka pada siapapun yang membuat Sena merasa sedih dan tidak berharga. Jangan sampai Sena yang putus asa seperti dulu kembali lagi.

Karena ini hari Sabtu tentu saja keluarga Shin itu lengkap di rumah. Tidak ada hal penting yang mereka kerjakan dihari sabtu dan minggu. Mereka hanya akan menghabiskan waktu bersama. Berbeda dengan orang tua Taehyung dan Jimin, ibu Jimin begitu mencintai pasiennya dan ayah Taehyung lebih senang berkutat dengan kurva penjualan smartphone. Sementara ayah Jimin akan seharian penuh di tempat gym.

Beruntung yang tetap dirumah saat akhir pekan adalah ibu Taehyung. Namun hari ini Taehyung tidak akan menghabiskan satu hari penuh untuk berbagi kisah dengan ibu. Sebab hari ini ia harus ke rumah Sena.

"Taehyung, Jimin," tante Seo menyambut dua orang tersebut dengan begitu hangat saat beliau tengah menonton televisi bersama suami.

"Selamat ulang tahun Tante." Taehyung memberi sebuket bunga dan Jimin menyusul mengucapkan selamat ulang tahun juga sembari memberi sebuah kado dengan tampilan kotak yang penuh glitter berwarna gold.

"Terima kasih Sayang." Ibu mengambil kado beserta bunga tersebut sembari meletakkan kedua pipinya di permukaan pipi Taehyung dan Jimin.

"Akhirnya datang juga." Ayah menyahut lalu mempersilahkan kedua sahabat Sena itu duduk. Dan segera meminta ahjumma untuk menjamu tetangga mereka yang satu ini.

"Bro!" Seru Jimin pada Jungkook yang baru saja keluar dari kamar. Seperti biasa penampilannya hanya berbalut bokser tipis dan kaos longgar. Mirip pria frustasi seperti kata Hee Jin tempo lalu.

"Kabarmu baik Hyung?" Taehyung menepuk pelan pundak Jungkook saat Jungkook hendak duduk di sampingnya.

"Di lantai saja ah." Jungkook pun berselonjor tepat di bawah kaki Taehyung. "Aku baik, kau kemana saja? Bukan, maksudku kalian kemana saja?" Tanya Jungkook.

"Aku tidak tahu ya, kenapa akhir-akhir ini Dosen Oh jadi sangat menyebalkan. Dia memberi banyak tugas yang membuatku hampir gila." Jimin menghela nafas dengan wajah tak habis pikir kemudian menggeleng.

"Aku kira aku saja." Taehyung menyahut kemudian sambil menoleh ke arah Jimin dengan air muka tak percaya. Ia tak menyangka bahwa mereka berdua sama-sama hampir gila karena tugas dari Dosen Oh, yang kini masih menjadi kekasih Sa Yoongi.

Jungkook yang mendengar hal tersebut hanya tersenyum miring seolah mencemooh Dosen Oh. Mungkin pria itu hampir gila pula karena Yoongi tidak mengacuhkannya. Begitulah spekulasi Jungkook.

dare amore ; min yoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang