CH. 31| Gray

227 28 10
                                    

[Boleh aku tidur di rumahmu?]

Pesan itu menjadi pembuka hari Yoongi. Ia semakin menggantungkan tanda tanya setelah beberapa waktu lalu bertemu dengan Sena. Dan kekasihnya itu berkata "Sebaiknya kita putus saja."

Yoongi marah, kecewa, namun ia tidak yakin akan permintaan gadis tersebut. "Ini yang terbaik untuk kita." Sungguh Yoongi tidak bisa mengatakan apapun selain menatap kedua bola mata Sena pada hari itu.

"Kenapa?"

"Aku hanya memikirkan pilihan terbaik untuk kita dan itu bisa kita lakukan dengan mengakhiri hubungan ini."

"Karena Jungkook?"

Sena tak lantas menjawab namun ia dengan yakin mengatakan, "Aku sungguh mencintaimu."

"Lalu omong kosong apa yang kau katakan barusan Sena?" Yoongi menggenggam tangan kekasihnya lembut.

Sena kembali bungkam. Sehingga Yoongi kembali pada realita, bayangannya tentang percakapan mereka kemarin perlahan sirna saat satu gelembung pesan kembali muncul. [Aku ingin tidur bersamamu untuk terakhir kalinya.]

Lalu Yoongi hanya membalas [Datang kapanpun kau mau.] Kemudian meninggalkan ponselnya di atas nakas begitu saja.

Yoongi pergi ke kamar kecil, ia hendak menyikat gigi namun sebelum itu ia menatap diri sendiri melalui pantulan cermin. "Sena, kau mempermainkanku?" Monolognya. Hatinya berdenyut nyeri. Dalam sepintas lalu ia berpikir mungkinkah ini karma karena telah meninggalkan Namjoon? Tapi Yoongi tidak akan kembali pada pria itu. Hatinya sudah berlabuh pada Sena. Namun ini terlalu sakit.

Ia lantas menyugar surai dan menghela nafas berat. Yoongi akan meminta Sena kembali, tidak ada kata putus. Atau mungkin Yoongi akan menemui Jungkook.

**

"Jadi kau memutuskan untuk kuliah?" Tanya Jimin.

Sena mengangguk yakin.

"Kenapa tiba-tiba?" Timpal Taehyung.

Mereka bertiga berada di kafe perusahaan kosmetik, sebab Taehyung baru saja selesai pemotretan. Ia menjadi model kosmetik di perusahaan tersebut lalu Sena dan Jimin menghampirinya.

"Bosan." Jawab Sena singkat.

"Ini agak aneh. Kau punya pacar, kata bosan sepertinya tidak cocok untukmu karena kau bisa menghabiskan waktu bersama kekasihmu Yoongi." Keraguan Taehyung memuncak.

"Jangan bilang kalian putus?" Terka Jimin.

Namun Sena tak lantas menjawab. Ia menyangkal. "Kami baik-baik saja."

"Aku tak yakin." Taehyung melipat kedua tangannya di depan dada sembari menyandarkan punggungnya pada kursi.

Sena dan Jimin sama-sama menoleh pada model kosmetik tersebut.

"Buktikan, telepon dia sekarang untuk menjemputmu. Biasanya pasangan yang sedang bertengkar akan terlihat canggung." Tantang Taehyung.

"Dia bekerja." Sena menghela nafas ringan sembari memutar sedotan di dalam gelas americanonya.

"Hei.." Tegur Jimin pada Taehyung.

"Kita harus pastikan Ji. Bagaimana Sena?"

"Ck! Kau mau mati?" Sena melotot namun Taehyung tak gentar sedikitpun.

"Kalau kau tidak mau ya sudah biar aku saja yang menghubunginya."

"Bagaimana? Kau bahkan tidak punya kontaknya." Tanya Jimin.

Taehyung mengambil ponsel dan menunjukkan instagram."Kami saling mengikuti di instagram."

Sena lantas tersenyum miring, "Taehyung kau melewati batas." Ucapnya.

dare amore ; min yoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang