🐾Rendang pemikat hati mertua

241 17 0
                                    

HAPPY READI NG❤️
-
"Kamu bisa menemukan yang terbaik dari diriku
Tapi yang seperti aku hanyalah aku"

-Bang (SAT)-
-

"Makanan nya enak"?

Aku menelan suapan terakhir ku.

"Enak, saya sudah kenyang" ujarku lalu membersihkan mulut menggunakan tissue yang tersedia.

Sebenarnya cuma aku yang baru selesai sedangkan pak Satria hanya makan sedikit dan memberikan pesanan nya kepada ku, yang belum di sentuh ya makanan nya.

Terus apa yang dia lakukan? Dia hanya memperhatikan aku makan sambil sekali-sekali menyesap jus Alpukat miliknya.

"Sudah? Ayo kembali"

"Bentar dulu kali pak, Saya baru habis makan loh, masak kenyang-kenyang begini disuruh berdiri. Ntar makanan nya keluar lagi kan gak lucu pak"

"Kan kamu tidak saya suruh jalan kaki"

"Ya-- aku berpikir sebentar. Dah lah lagi-lagi aku kalah telak.

"iyaa deh pak. Tapi bapak bayar dulu dong"

Dia mengode pelayan dengan tangan nya, lalu menyerahkan BlackCard nya. Hanya sebentar pelayan langsung mengembalikan BlackCard nya.

"Ayo"

Dia menarik pergelangan tangan ku secara tiba-tiba mengiring ku menuju parkiran. Aku yang dapat perlakuan tiba-tiba dari nya hanya bisa diam sambil memperhatikan tangan ku.
Sudah seperti Anak hilang saja.

Karena aku yang tak memperhatikan jalan, tak sadar bahwa pak Satria berhenti tepat di samping mobilnya hal hasil itu membuat kepala ku membentur dadanya.

"Duhh" aku mengusap kening ku, itu dada apa batu sih? kerad sekali.

Aku mengangkat kepalaku memperhatikan nya yang memang lebih tinggi dari ku, serasa nonton bioskop paling depan.

Dengan jarak yang begitu dekat aku bisa melihat tatapannya yang berbeda dari sebelumnya, seperti tatapan iba terhadap ku atau lebih tepatnya penyesalan, ntah lah aku juga tak mengerti.

Aku langsung membuang muka menjaga jarak aman terhadap nya, dia diam sambil membuka pintu mobil untuk ku. Aku yang masih Salah tingkah saat masuk kedalam mobil tak sengaja kaki ku membentur pintu mobil, aku meringis pelan.

"Kamu oke? Hati-hati makanya"

"Oke pak, thanks" lalu duduk di jok mobil memasang setbealt dan diam. Tindakan ku sangat jelas mendefinisikan bahwa aku sedang salah tingkah. Duh Yaampun.

Hening, tak ada yang berbicara di situasi canggung seperti ini,
Berhubung perjalanan masih jauh aku memutuskan untuk memulai percakapan.

"Hemm. jadi pak, eyang pak Satria suka apa sih? Maksud saya yang paling di suka?"

"Eyang? Cukup eyang saja, jangan pakai pak satria di belakangnya"

"Ah iya maksud saya eyang paling suka apa pak?"

"Hem, eyang ya.." pak satria berpikir sambil mengetuk-ngetuk stir mobil nya.

"Ah iya eyang sangat menyukai satu hal"

"Apa pak?" Tanya ku antusias

"Kakek saya" ujarnya dengan nada datar, dan wajah kelewat lempeng. Aku yang sudah kelewat penasaran mendapat jawaban yang tak sesuai harapan langsung menggampar tangan nya yang ada di stir mobil.

Bang (SAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang