🐾 Terjadi lagi

318 16 1
                                    

HAPPY READING ❤️

ANA POV ON

"Jadi saya tolong maafkan saya, saya sungguh tak sadar saat melakukan itu"

"...."

"Bicaralah jangan hanya diam saja. saya tau kamu, bukan Saya tau kita memiliki perasaan yang sama. Apakah saya tak berhak mendapat kesempatan kedua dari kamu?"

Penjelasan yang pak Satria ungkapkan berhasil membuat ku merubah pandangan ku. Namun tetap saja ini hal yang sangat memalukan saat Aku selalu bersama nya saat dia lah orang yang merebut 'itu' dariku.

"Saya tau ini sulit untuk kamu, kamu berhak marah terhadap saya, tapi saya mohon maafkan saya"

Kalian tau kami sudah saling terisak dengan Aku yang duduk di kursi dan dia yang duduk dibawah kaki ku, sudah seperti Malin Kundang yang sungkem ke ibunya.

"Tapi orang yang perlu memaafkan bapak adalah orang tua saya"

Seketika raut keterkejutan nampak diwajahnya membuat aku menghela nafas

"Maksud kamu?"

Aku menggigit bibir bawahku, ragu untuk mengatakan masalah ini ketahuilah ini akan lebih sulit dari yang Aku pikirkan.

Pak Satria memegang tangan ku yang sedari tadi meremas ujung bajuku.

"Mereka tau?"

Mendengar nya membuat Aku mengangguk seketika air mataku jatuh lagi untuk kesekian kalinya. Iya mereka tau, ingat saat Jenifer ingin mengirim ke akun sosial media Abang ku waktu itu? Dia telah menekan tombol send sebelum handphone nya Aku banting.

Bagaimana reaksi mereka? Mereka marah besar hingga menyuruh ku kembali ke Padang dan tak diizinkan lagi kesini, lalu kenapa Aku masih disini? Karena Aku belum siap menghadapi mereka. Aku memilih bersembunyi, berlari dari masalah yang cepat atau lambat akan tetap ku hadapi juga.

"Kita hadapi sama-sama ya" ucapnya membuat Aku berhasil menatap matanya sempurna, memang inilah yang Aku inginkan namun ini semua masih membuat ku ragu. Ragu akan perasaan nya padaku, apakah dia hanya terbebani tanggung jawab hingga harus terus berada di sisiku.

"Kenapa begitu? Apa bapak merasa harus bertanggung jawab terhadap saya? Jika iya coba pikirkan lagi toh tak ada hal serius yang terjadi karena itu bukan"

Aku tak ingin egois, jika yang dijelaskan benar berarti dia tak merebut kehormatan ku tapi hampir. Aku tak ingin membuat dia terjebak bersama ku karena kesalahan yang kami buat, ya kurasa Aku juga salah dalam hal ini. Jika Aku biarkan dia mengantar ku mungkin semua itu tidak akan terjadi.

Dia memegang tangan ku lebih erat lalu menggeleng

"Tidak, saya akan terus berada disisi kamu bagaimana pun pikiran kamu"

"Bapak serius?"

"Hem" dia mengangguk layak nya Anak kecil

"Namun ada satu hal yang saya minta terhadap kamu?"

"Apa?"

Bang (SAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang