🐾Nge-BoLang

207 16 3
                                    

Hello epribadeh..
Selamat menunaikan ibadah puasa teman-teman. Semoga puasanya Lancar yah. Bagi yang puasanya lancar gak bolong Akan mendapatkan reward dari Aku berupa Handphone 12 pro max baru,

Baru jatuh dari lantai 7.

Mohon maaf lahir batin untukku yang tak pernah salah ini(emot senyum manis)

Nb: chapter ini sudah tersertifikasi halal jadi tak akan membatalkan puasa Ananda😊 jika merasa batal silahkan votmen ƪ(˘⌣˘)ʃ

-

HAPPY READING ❤️

-Bang (SAT)-
-

Kami tiba di salah satu perkebunan tomat. Aku membuka seatbelt keluar dari mobil dengan antusias. Sudah seperti anak Anjing yang dilepas dan dari kandang.

"Ayo pak" Aku menginterupsi pak Satria yang berjalan pelan di belakang ku, Lelet sekali.

Aku kembali kebelakang meraih tangan pak Satria dan menyeretnya agar berjalan lebih cepat.

Aku berdecak takjub dengan buah tomat yang lebat dan berwarna merah.

"Wuahh, Strawberry" Aku sengaja mengebut ketypoan agar di notice pak Satria, habis dari tadi dia hanya diam sambil celingak-celinguk Persis seperti maling

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wuahh, Strawberry" Aku sengaja mengebut ketypoan agar di notice pak Satria, habis dari tadi dia hanya diam sambil celingak-celinguk Persis seperti maling.

"Itu tomat, Bodoh" ucap nya langsung nyolot

"Hehe, saya tau pak"

Pak Satria menggeleng heran dengan tingkah ku. Aku melepas tautan tangan kami berkeliling sambil berlari kecil di sekitar perkebunan mengamati tomat-tomat yang sudah matang. Saat aku melihat ibu-ibu yang sedang panen aku menghampiri mereka, memperkenalkan diriku dan tujuan ku disini, Aku juga membantu mereka sesekali bergurau bersama.
Ku lirik pak Satria yang hanya memandang ku dari jauh.

Aku mengangkat keranjang yang berisi tomat ke bapak yang memanen disini, panen nya belum usai tapi saat melihat tangan pak satria melambai kepada ku Aku menghampiri nya.

"Ada apa pak?"
Ucap ku sambil menutup mata ku yang silau karena terik. Tau kan kalau ngeliat pak Satria itu berasa nonton bioskop paling depan.

"Saya rasa cukup untuk kebun tomat, Ayo ke kebun yang lain"

Aku menyeka keringat yang jatuh di dahi ku.

"Ayoo" ucap ku sembari mengangguk

Dari perkebunan Tomat kami beralih ke perkebunan jagung. Tak jauh hanya sekitar 10 menit perjalanan dengan mobil.

Aku turun, melihat para pemanen yang sedang memasukan jagung-jagung itu ke karung dan keranjang, yah sepertinya aku terlambat. Tapi tak apa.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bang (SAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang